JAKARTA, KOMPAS.com – Yayasan Terumbu Rupa (YTR) mengklarifikasi bahwa penenggelaman instalasi di Jikomalamo pada 25 September 2019, telah menganalisa baik buruknya terhadap dampak pada terumbu karang.
YTR juga sudah menyadari ada sebagian karang yang akan terdampak ketika instalasi ditenggelamkan.
Ketua Pengurus YTR, Asrul Hanif Arifin mengatakan dalam klarifikasinya, keputusan terbaik yang diambil guna mengurangi resiko dampak negatif pada karang adalah menumpangkan instalasi di area karang dengan luas cakupan 0,53 meter persegi.
Hal ini dengan pertimbangan bahwa area karang yang ditumpangkan adalah seminimal mungkin sehingga mengurangi resiko negatif pada karang.
Baca juga: Ada Penurunan Instalasi Buatan, Terumbu Karang Jikomalamo di Maluku Rusak
Kemudian, langkah berikutnya, cakupan area karang 0,53 meter persegi yang terdampak akan tergantikan dengan karang-karang baru yang terpasang pada instalasi dan juga natural rekrutmen karang.
Estimasi cakupan luasnya 61,6 meter persegi (atau 80 persen dari luas area kubah).
Penenggelaman instalasi kubah seberat 400 kilogram ini melibatkan 20 penyelam dengan menggunakan pelampung 8 buah drum, satu kapasitas 200 liter dan lift bag berkapasitas total 400 lbs.
Hal ini yang membuat proses penurunan berlangsung secara lambat selama 25 menit dengan tujuan instalasi dapat mendarat halus di dasar laut.
Adapun titik lokasi penenggalaman instalasi terletak di luas 7x7m dengan kedalaman 6,5 m saat surut dan 8-10 m saat pasang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.