Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Yayasan Terumbu Rupa tentang Karang Rusak di Pantai Jikomalamo

Kompas.com - 04/10/2019, 18:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Alasan ketiga, tersedianya bibit karang untuk ditransplantasi pada struktur; keempat, tersedianya logistik penyelaman yang dekat dengan lokasi ARTificial Reef; dan kelima keinginan untuk mendorong potensi pariwisata Pantai Jikomalamo.

YTR melanjutkan, dalam klarifikasinya, perizinan diajukan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kota Ternate yang telah menerbitkan surat izin pada tanggal 5 Agustus 2019. Perizinan ini ditandatangani oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kota Ternate, Ruslan Bian.

Selain itu, YTR juga telah memastikan pertumbuhan karang akan berjalan sebagaimana yang diharapkan.

YTR menempatkan secara penuh selama 2 tahun dengan 2 orang tenaga pemeliharaan dan monitoring karang.

Adapun kegiatan pemeliharaan mencakup pemasangan bibit karang dan pengukuran pertumbuhan, dan pembersihan karang dari invasi alga dan sponge yang bisa mengganggu pertumbuhan.

Sementara, penggantian bibit karang jika ada bibit yang pertumbuhannya kurang baik, identifikasi dan pengawasan pertumbuhan karang dari rekrutmen alami, dan identifikasi biota laut yang ditemui di struktur ARTificial Reef.

Tak hanya itu, seluruh kegiatan pemeliharaan dan monitoring akan didokumentasikan dalam laporan setiap tiga bulan dengan dibantu pengawasan dari Kampus Universitas Khairun, Ternate.

YTR juga mengundang secara terbuka bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian struktur ARTificial Reef.

Terakhir, YTR bertekad untuk terus melestarikan terumbu karang sebagai warisan kepada generasi penerus dan mengajak semua pihak bergandengan tangan demi laut Indonesia yang lebih baik.

Sebagai organisasi yang masih terhitung muda berkecimpung di pelestarian terumbu
karang, YTR menyadari masih harus terus belajar dan berkenan menerima berbagai
masukan dan kritik membangun dari para pemangku kepentingan.

Dengan semangat untuk terus melestarikan terumbu karang sebagai warisan kepada generasi penerus, YTR dengan tangan terbuka mengajak semua pihak bergandeng tangan demi laut Indonesia yang lebih baik.

Sebelumnya, penurunan instalasi Daun Khatulistiwa karya Teguh Ostenrik dinilai merusak terumbu karang. Hal ini dikatakan Divemaster Ternate, Adita Agoes. Ia memprotes penenggelaman ini karena mengenai terumbu karang yang hidup.

“Semua yang diturunkan itu merusak kalo dilihat data sih (bis, spbu, dll), dan dari jenisnya sih akan dijadikan media wisata kalo menurut saya, karena dibuat sebagai spot foto,” kata Adita lewat pesan kepada Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com