KOMPAS.com - Negara-negara di Timur Tengah memegang peringkat terbawah negara dengan paspor terkuat di dunia. Data ini diambil dari Henley Passport Index 2019 kurtal keempat (HPI 2019 Q4 Update) yang diperbaharui tanggal 1 Oktober 2019.
Henley Passport Index adalah laporan peringkat asli dari semua paspor dunia berdasarkan jumlah tujuan yang dapat diakses oleh pemegangnya tanpa visa sebelumnya.
Pemeringkatan ini didasarkan pada data eksklusif dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), yang mengelola basis data informasi perjalanan terbesar dan paling akurat di dunia, dan ditingkatkan dengan penelitian yang sedang berlangsung oleh Departemen Penelitian Henley & Partners.
Laporan ini menggunakan data dari sejarah indeks selama 14 tahun untuk menunjukkan bagaimana mobilitas perjalanan telah berubah selama dekade terakhir, dengan melihat kekuatan yang diperoleh paspor.
“Penelitian kami yang berkelanjutan telah menunjukkan bahwa ketika kita berbicara tentang 'kekuatan paspor', kita membahas lebih dari sekadar tujuan yang dapat dilalui oleh pemegang tempat tanpa memperoleh visa terlebih dahulu. Seringkali, ada korelasi kuat antara kebebasan visa dan manfaat lainnya seperti kebebasan bisnis dan investasi, independensi peradilan, kesehatan fiskal, dan hak properti,” ujar Dr. Christian H. Kaelin, Direktur Henley & Partners sekaligus pencinta konsep passport index dalam siaran pers.
Dari laporan ini, terlihat Suriah, Irak, dan Afghanistan tetap ada di peringkat bawah, dengan skor bebas visa / on arrival masing-masing hanya 29, 27, dan 25. Hal ini menjadikan ketiga negara ini menyandang gelar paspor terlemah di dunia.