Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Museum, Generasi Milenial Diminta Cinta Museum

Kompas.com - 09/10/2019, 10:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Seminar bertajuk ‘Museum Sebagai File Peradaban Bagi Kreatifitas Generasi Milenial’ di Museum Bahari Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Acara ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Museum Indonesia pada tanggal 12 Oktober.

Menurut Direktur PCBM, Drs Fitra Arda, ke depannya peran museum akan berfokus sebagai tempat merawat kebhinnekaan. Ia mengajak agar generasi milenial dapat menjaga warisan sejarah yang ada di museum.

“Bangsa kita itu dilahirkan berbeda, itu kekuatan kita, museum tidak hanya untuk edukasi tapi juga rekreasi,” kata Fitra pada seminar di Museum Bahari Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Museum Benteng Heritage, Museum Tionghoa Pertama di Indonesia

Fitra juga mengajak semua peserta seminar untuk menjaga dan merawat museum karena termasuk kebudayaan bangsa.

“Kebudayaan harus multidisiplin, dalam artian ini tugas nasional, bukan tugas dari satu dirjen kebudayaan dan pihak pemprov saja, ini tugas bersama, jadi kita buat museum ini tidak hanya jadi seremonial saja, tapi momentum peradaban,” jelasnya.

Museum Wayang yang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta.Dok. Jakarta Tourism Museum Wayang yang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta.

Senada dengan Fitra, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Museum Kebaharian, Bambang Ismadi menaruh harapan pada generasi milenial agar semakin mencintai museum, dan mencintai peninggalan bersejarah.

“Acara ini sangat kami apresiasi, karena kalangan milenial, museum dianggap tidak menarik dan kuno, kami berharap dengan adanya ini adik-adik bisa cinta pada museum, cinta pada peninggalan sejarah, kita jadi tau perkembangan sejarah dan akhirnya cinta tanah air,” ujar Bambang.

Sementara itu, Ketua Adventure Documentary Festival Academy, Astryd Diana Savitri mengajak generasi milenial untuk menghasilkan karya kreatif ketika berkunjung ke museum.

Astry juga memperkenalkan sebuah aplikasi baru bernama Secret File of Indonesia atau SEFI kepada para peserta seminar.

Menurutnya, SEFI bertujuan untuk menguak informasi tentang sejarah adalah hal yang benar.

“Melalui SEFI ini kita diajak bersama-sama untuk berbicara sejarah, kita bisa mengisi konten di aplikasi itu, dan kita bicara keakuratan data di museum, ini salah satu bentuk kreatifitas generasi milenial ketika bicara sejarah,” kata Astryd sembari memaparkan SEFI kepada peserta seminar.

Museum Sejarah Jakarta atau yang biasa dikenal masyarakat dengan Museum Fatahillah.Dok. Jakarta Tourism Museum Sejarah Jakarta atau yang biasa dikenal masyarakat dengan Museum Fatahillah.

Seminar ini berlangsung pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan diikuti peserta generasi milenial, di antaranya SMP 3 Tangerang Selatan, SMA 90 Jakarta, SMKN 13 Jakarta, Mahasiswa Universitas Budi Luhur, dan Mahasiswa Universitas Mercu Buana.

Para peserta akan mengikuti rangkaian puncak acara Hari Museum Indonesia yang akan diadakan tiga hari mulai Selasa 8 Oktober hingga Kamis 10 Oktober 2019.

Rencananya, Kamis 10 Oktober, peserta akan diajak berwisata sejarah ke 3 pulau yang termasuk Taman Arkeologi Museum Bahari, yaitu Pulau Cipir, Pulau Onrust, dan Pulau Kelor di Kepulauan Seribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com