Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harry Potter Jadi Nyata, Yuk Coba Meramal dengan Teh

Kompas.com - 09/10/2019, 18:02 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Jika kamu penggemar serial buku dan film Harry Potter, mungkin akrab dengan karakter salah satu guru Harry Potter, Sybill Patricia Trelawney.

Ia merupakan guru bidang meramal di sekolah Hogwarts. Salah satu keahliannya adalah meramal dengan daun teh.

Nah, mau coba jadi Harry Potter sesaat dengan mencoba diramal dengan daun teh? Impian ini bisa jadi nyata di acara Pekan Kebudayaan Nasional 2019 di Istora Senayan, Jakarta.

Tasseografi merupakan seni meramal mengunakan teh yang terkenal sejak abad 19. Adetya adalah seorang peramal yang bisa membaca peruntungan dari pelangganya. Sudah selama 9 tahun ia mendalami teknik meramal dengan teh.

"Teh yang digunakan teh tubruk, bukan teh celup. Kalau mengunakan teh celup, daun tehnya terlalu lembut. Sehingga kalau (teh tubruk/daun teh) dituang di cangkir dan lepek, dari tangkainya atau daunnya bisa dibaca," jelas Adetya saat ditemui di sela-sela acara Pekan Kebudayaan Nasional, Senin (07/10/2019).

Baca juga: Banyak yang Seru, 8 Pilihan Aktivitas di Pekan Kebudayaan Nasional

Dengan mengunakan teh tubruk, daun teh yang sudah diseduh air panas akan menempel di bagian cangkir. Dari pola daun teh itu, peruntungan masa lalu, masa kini, dan masa depan bisa terbaca.

 

"Jika mengunakan teh tubruk, maka bisa terbaca dari daunnya, dari batangnya. Dia banyak menempel di bagian mana, di bagian atas kah atau bawah, yang sebelah mana, dan itu akan terlihat," papar peramal yang akrab dipanggil Tya.

Cara kerja dari ramalan dengan teh menggunakan teh tubruk, cangkir, lepek dan air panas. Cangkir dan lepek yang digunakan tidak boleh sembarangan.

Ada lambang atau gambar tersendiri yang memiliki banyak arti pada cangkir dan lepek tersebut. Di bagian atas dinding gelas terdapat gambar yang bisa menceritakan peruntungan dari segi karir, keuangan, keluarga, dan percintaan.

Di bagian bawah juga memiliki simbol dan gambar tersendiri. Hal yang sama juga terdapat di lepek atau piring kecil. Cara kerjanya, pertama-tama teh tubruk dituang ke dalam cangkir bersama dengan sedikit air panas hingga larut.

Baca juga: Kuil di Hongkong, dari Doa hingga Meramal Masa Depan

Setelah itu cangkir akan dibalik di atas lepek yang isinya teh dengan air. Lalu pelanggan diminta untuk memutar tiga kali cangkirnya searah dengan jarum jam.

Ketika dibuka, maka teh akan menyebar di beberapa bagian dan hal tersebut yang menjadi dasar peramal untuk menceritakan peruntungan-peruntungan pelangganya.

 

Kopi pun bisa

Selain teh, juga bisa mengunakan kopi. Tya menjelaskan jika mengunakan kopi akan lebih susah.

Karena kopi memiliki tekstur yang lembut dan sulit untuk menyebar ke seluruh bagian cangkir dan lepek.

"Kalau mengunakan teh penyebaran dari daun teh bisa menyebar ke mana-mana, kalau menggunakan kopi, biasanya hanya mengumpul di bawah dan di satu titik saja karena terlalu lembut," ujar Tya.

Baca juga: Ciam Si, Ramalan Bambu Khas Tionghoa

Saat memutar cangkir dan menuangkan teh di lepek, setiap orang akan menghasilkan bentuk yang berbeda-beda. Tia mengatakan jika teh yang tersisa di cangkir bisa berbentuk sebuah gambar atau memiliki pola tersendiri.

"Teh itu bisa membentuk gambaran, di dasar gelas teh bisa berbentuk macam-macam seperti melihat awan. Saya bisa melihat kalau teh ini bentuknya menyerupai apa," ujarnya.

Stan Tasseografi bisa ditemukan di Pekan Kebudayaan Nasional 2019. Acara ini diadakan oleh  Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta digelar 7-13 Oktober 2019 di Istora Senayan dan Parkir Selatan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com