Orang Toraja meyakini mereka yang sudah meninggal akan menuju kehidupan berikutnya yang sempurna, yaitu puya atau dunia arwah.
Demi mengantarkan arwah anggota keluarga yang meninggal untuk mencapai kesempurnaan ini, masyarakat Toraja mengadakan upacara pemakaman Rambu Solo. Upacara Rambu Solo terdiri atas beberapa prosesi.
Ada prosesi menunggu, yakni tubuh orang yang meninggal disimpan. Pada prosesi ini, arwah orang yang meninggal dipercaya tetap tinggal di desa. Prosesi selanjutnya adalah inti upacara pemakaman, yaitu penyembelihan kerbau.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Kuburan Kuno di Toraja
Orang Toraja yakin kerbau adalah hewan suci yang akan mengantarkan arwah orang yang meninggal ke puya. Makin banyak kerbau yang disembelih, makin cepat arwah mencapai puya.
Sepanjang upacara pemakaman, kerabat dari mendiang maupun pelayat melakukan tarian sebagai ungkapan duka cita, penghormatan, dan penyemangat karena arwah akan menjalani perjalanan panjang menuju puya.
Prosesi terakhir adalah pemakaman. Ada tiga cara pemakaman. Jenazah yang sudah dibungkus peti mati bisa ditempatkan di dalam gua, dimakamkan di kubur batu, atau disemayamkan di tebing.