Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Potensial Indonesia Menjadi Destinasi untuk Wisatawan Vegetarian?

Kompas.com - 11/10/2019, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut Indonesia berpotensi untuk mengembangkan destinasi wisata vegetarian dan vegan. Ia berharap Indonesia bisa menjadi destinasi yang ramah bagi wisatawan, baik nusantara atau mancanegara yang menganut pola makan vegan dan vegetarian.

Arief saat meresmikan Beres Cafe by Sarinah di Gedung Sarinah, Jakarta, Senin, menjelaskan, komunitas vegetarian di dunia berjumlah 700 juta orang, dan mayoritas berada di India dengan jumlah 350 juta orang diikuti China dengan 50 juta orang.

Kedua negara tersebut merupakan lima pasar utama wisatawan mancanegara ke Indonesia. China menyumbang 2,2 juta wisatawan dan India menyumbang 485.000 wisatawan.

“Ini potensi yang luar biasa bagi Indonesia untuk mengembangkan destinasi kuliner vegetarian. Namun sayangnya Indonesia belum terkenal untuk itu,” kata Arief seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan data, lanjut Arief, 70 persen dari wisatawan India yang datang ke Indonesia sebagian besar adalah vegan. Ia menyebut Kementerian Pariwisata menargetkan satu juta wisatawan India berkunjung ke Indonesia pada tahun 2020.

Baca juga: Vegan dan Vegetarian Itu Berbeda, Yuk Cari Tahu Bedanya

Berdasarkan data dari Oliver’s Travel yang diterbitkan dalam The Global Vegetarian Index, Indonesia merupakan salah satu negara terbaik untuk menikmati hidangan vegetarian. Indonesia menempati peringkat 16 dari 20 negara terbaik dari total 183 negara yang masuk ke dalam penilaian tersebut.

 

Ubud juga terkenal sebagai sentra makanan vegan dan raw food, bagi wisatawan vegetarian dari berbagai mancanegara. KOMPAS.com/SILVITA AGMASARI Ubud juga terkenal sebagai sentra makanan vegan dan raw food, bagi wisatawan vegetarian dari berbagai mancanegara.

 

Adapun jumlah restoran vegetarian di Indonesia masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan populasi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dengan dibukanya Beres Cafe ini, diharapkan dapat ikut menjawab potensi pasar kuliner vegetarian yang besar tersebut.

“Orang vegan mencari restoran yang nyaman, sejauh ini mereka tertuju ke Bali. Bila dianalogikan, orang vegan itu seperti orang muslim mencari restoran halal. Mereka harus merasa nyaman untuk menikmati kuliner vegan, " tambah Arief.

Ia menyebut program Kementerian Pariwisata ke depan yaitu akan mengadakan familiarization trip, terutama bagi pelaku industri pariwisata di India untuk diarahkan ke Sarinah.

"Agar top of mind-nya langsung terbentuk,” ujarnya.

Baca juga: 5 Restoran Vegetarian di Jakarta Wajib Jajal

Dalam peresmian restoran vegan yang memiliki makna “Bersih Enak Sehat” itu, Arief didampingi Direktur Utama Sarinah GNP Sugiarta Yasa, Pembina Yayasan Vegetarian Indonesia Agus Riyanto, dan CEO Beres Cafe Aniza.

Aniza menambahkan, visi Beres Cafe adalah menjadi restoran vegan kelas dunia. Bisa merasakan seperti di kampung halaman sendiri serta menjadi kenangan.

“Misi kami adalah menyediakan kuliner nusantara dalam bentuk makanan dan minuman vegan dan vegetarian, sekaligus menjadikan Sarinah jadi tujuan utama destinasi wisata di Jakarta,” katanya.

Beres Cafe sendiri menyajikan menu-menu vegetarian, seperti Misoa Riau, Sate Padang, Nasi Kari, Lucky Noodle, Nasi Nori, Lontong Sayur, Mi Kacang, Spagheti Tomato Sauce, Fetuccini Mushroom Cheese, Baked Potato Broccoli and Cheese, Spicy Mushroom Noodle, dan Mexican Rice.

Untuk minumannya terdiri dari berbagai sajian kopi nusantara, manual brewing Aceh Gayo, Jawa Malabar, Papua, Toraja, Ijen, dan lain-lain juga tersedia, berbagai sajian herbal minuman nusantara, juice sehat, dan berbagai sajian teh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com