Menurut pemandu wisata Taman Arkeologi Onrust Rosadi, Benteng Martello dibangun oleh para pekerja Indonesia yang merupakan tahanan Belanda.
“Tahu gak yang buat benteng ini tuh bukan Belanda aslinya, yang bangun orang-orang Indonesia, leluhur-leluhur kita dulu, mereka ditahan di sini dan disuruh bangun benteng sama Belanda,” kata Rosadi sembari menceritakan kisah pilu pembangunan Benteng Martello kepada wisatawan yang sebagian besar pelajar, Kamis (10/10/2019).
Baca juga: Wisata Kepulauan Seribu, Akhir Pekan Serba Pantai yang Dekat dari Jakarta
Pembangunan benteng bukan tanpa alasan, kolonial Belanda pada rentang waktu 1840-1880 tengah mengembangkan sistem pertahanan Nieuwe Hollandsc Waterlinie.
Salah satu pengembangan sistem ini yaitu Benteng Martello, yang berfungsi sebagai benteng pertahanan dan sekaligus menara pengintai.
Batu bata merah yang terlihat mencolok di benteng menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Benteng ini memang terbuat dari bata merah yang membentuk melingkar.
Kompas.com perkirakan tinggi benteng sekitar 15 meter. Dengan ketinggian ini dan melihat bekas struktur yang bundar, dapat diperkirakan benteng tersebut bisa membalas menembaki musuh dengan Meriam yang bisa bermanuver 360 derajat.
“Temboknya ini kokoh, kuat sekali, tebal, jadi dulu Belanda bisa bertahan dari serangan musuh,” ujar Rosadi.