“Dulu ini ada tiga lapis sebenarnya, ini tinggal lapisan dalamnya aja yang kelihatan kokoh, dari tepi laut itu satu, sini dua, dan di dalam itu lapisan ketiganya, karena tsunami Krakatau dulu jadi sisa satu saja,” cerita Rosadi.
Sebagian besar Benteng kemudian runtuh dan terendam air karena abrasi yang mengikis pulau. Pengikisan karena gelombang air laut juga membuat bagian luar benteng terendam air.
Baca juga: Melihat Monas di Kedalaman 15 Meter Laut Kepulauan Seribu
Jika kamu tertarik berkunjung ke sini, sebaiknya tidak naik ke struktur bangunan Martello untuk berfoto atau apapun itu.
Hal ini karena benteng sudah berusia ratusan tahun dan melewati berbagai terpaan alam. Setiap pijakan akan menambah kerusakan Benteng Martello.
Kamu bisa berkunjung ke pulau kuburan nan sarat akan sejarah ini dengan mendaftar paket perjalanan yang banyak ditawarkan. Harganya dimulai dari Rp 120.000 untuk sepaket perjalanan ke Pulau Onrust dan Pulau Cipir dari Dermaga Muara Kamal.
Tak hanya itu, Pulau Kelor terbuka untuk umum 24 jam. Oleh karena itu, kamu boleh berkemah di sini, dengan catatan harus membawa tenda sendiri dan dapat bertahan tanpa adanya listrik, dan sinyal.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan