Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2019, 21:08 WIB

Sebelum menginjakkan kaki di Venesia, saya tidak memiliki banyak ekspektasi terhadap Venesia. Banyak travel blog yang saya baca mengatakan Venesia sudah terlalu mainstream, terlalu banyak dikunjungi karena Venesia merupakan salah satu destinasi turis terpopuler di dunia.

Saya juga mendengar kalau turisme yang berlebihan ternyata berbahaya karena bisa merusak banyak tempat ikonik di dunia, termasuk Venesia. Sementara itu, orang-orang juga mulai berkomentar bahwa Venesia tidak terasa seperti kota yang nyata, malah terasa seperti sebuah theme park.

Dengan artikel semacam ini banyak beredar di internet, saya jadi bersiap-siap kecewa dengan Venesia. Namun ternyata itu tidak terjadi.

Venesia sangat mengagumkan, cantik, dan unik. Meskipun hujan deras mengguyur Venesia sepanjang hari di hari kedua saya di sana, saya masih merasa terkesan dan terpesona dengan kota di atas air.

Kalau Dubrovnik, Kroasia dijuluki “Pearl of the Adriatic”, maka Venesia, Italia mendapat julukan sebagai “Queen of the Adriatic” karena kedigdayaan maritim Venesia di masa lampau. Selain itu Venesia memiliki sederet nama julukan lainnya seperti “City of Canals”, The Floating City”, “City of Masks”, “City of Water”, “City of Bridges”, “La Dominante”, dan “La Serenissima”.

Saat jalan-jalan ke Venesia, saya merasa julukan – julukan di atas memang tepat untuk menggambarkan Venesia. Laguna dan bagian kota Venesia telah terdaftar sebagai UNESCO World Heritage Site.

Setting Venesia yang berada di atas laguna memang unik, membuat kota Venesia begitu ikonik dan menjadi destinasi turis yang sangat populer di seluruh dunia. Venesia terdiri dari 118 pulau yang berada di laguna dangkal bernama Laguna Venezia.

Pulau – pulau tersebut dipisahkan oleh kanal – kanal dan dihubungkan dengan lebih dari 400 jembatan. Kota Venesia dihuni oleh sekitar 260.000 penduduk dan sekitar 55.000 orang tinggal di Cento Storico (historical city of Venesia).

Kini terkenal sebagai destinasi turis utama di dunia dan sempat disebut sebagai kota tercantik di dunia, pada masa abad pertengahan dan Renaissance, Venesia merupakan pusat finansial dan maritim, juga menjadi pusat perdagangan kain sutra, gandum, dan rempah-rempah.

Pada waktu itu kota Venesia menjadi ibukota Republik Venesia. Kedigdayaan Republik Venesia pada masa itu membuat Venesia menjadi kota yang makmur di hampir sepanjang sejarah kota. Setelah perang Napoleon dan Kongress Vienna, Venesia dianeksasi Kekaisaran Austria, lalu menjadi bagian dari Kerajaan Italia pada tahun 1866.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Jalan Jalan
Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Travel Update
Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Travel Update
Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Travel Update
Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Travel Update
10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

Travel Tips
Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Travel Update
Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Travel Tips
Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Travel Update
Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Travel Tips
Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Hotel Story
Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Travel Update
Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+