Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tauco Cap Meong Cianjur, Umurnya Lebih dari 1 Abad

Kompas.com - 12/10/2019, 11:00 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


CIANJUR, KOMPAS.com - Tauco Cap Meong milik keluarga Tasma menjadi salah satu ikon kota Cianjur. Tauco ini menarik minat kunjungan wisatawan dari luar kota Cianjur.

Tauco Cap Meong memiliki nilai sejarah yang menarik untuk dibahas. Menyandang nama "meong", yang dalam bahasa sunda berarti Macan.

Baca juga: Melihat Proses Pembuatan Tauco Tertua di Cianjur

Stefany Tasma, selaku generasi keempat, penerus Tauco Cap Meong mengatakan nama meong berasal dari cap kaki macan pada outlet lama Tauco Cap Meong di jalan Hos Cokroaminoto, Cianjur.

"Jadi dulu, di rumah nenek buyut di jalan Hos Cokroaminoto, (outlet lama) ada tapak kaki macan. Waktu itu ada mitos juga tentang macan peliharan Eyang Suryakencana," jelas Stefany saat ditemui Kompas.com di tempat pembuatan Tauco Cap Meong di Cugenang, Cianjur beberapa waktu lalu.

Eyang Suryakencana atau Raden Haji Suryakencana yang bernama lengkap Raden Suryakencana Winata Mangkubumi merupakan seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar pendiri Kota Cianjur.

 

Toko pertama Tauco Cap Meong berada di jl. HOS Cokroaminoto No. 160, Kota Cianjur sejak tahun 1880Kompas.com / Gabriella Wijaya Toko pertama Tauco Cap Meong berada di jl. HOS Cokroaminoto No. 160, Kota Cianjur sejak tahun 1880

Tauco Cap Meong merupakan usaha tauco pertama di Cianjur yang berdiri sejak tahun 1880. Pertama kali dicetuskan pria keturunan Tionghoa bernama Tan Ken Hian, yang kemudian dilanjutkan oleh istrinya bernama Ny. Tasma (Tjoa Kim Nio).

“Awalnya, Babah Tasma (Kakek Buyut) mencoba menjual tauco manis buatannya secara berkeliling. Oleh Nyonya Tasma (Nenek Buyut), rasa tauco mengalami penyesuaian ke lidah lokal, yakni menjadi asin. Versinya hingga kini laris manis,” ujarnya.

Baca juga: Mengunjungi Bumi Ageung, Saksi Bisu Perjuangan Kemerdekaan di Cianjur

Pada mulanya pasangan ini sama-sama memiliki bisnis tauco masing-masing. Namun tauco milik Tan Ken Hian memiliki rasa yang manis dan tauco yang dijual oleh Nyonya Tasma memiliki rasa yang asin yang cocok dengan lidah masyarakat sekitar. Akhirnya tauco milik Nyonya Tasma diterima hingga saat ini.

Hingga kini bisnis tauco telah berusia 139 dan masih diteruskan oleh keluarganya. Saat ini penerusnya yang menjalankan bisnis ini adalah generasi keempat.

 

Tauco Cap Meong, merek tauco terkenal yang berasal dari Cianjur, berdiri sejak 1880 resep dan cara pembuatan masih mengunakan cara tradisional dan tidak dirubah sejak awal.Kompas.com / Gabriella Wijaya Tauco Cap Meong, merek tauco terkenal yang berasal dari Cianjur, berdiri sejak 1880 resep dan cara pembuatan masih mengunakan cara tradisional dan tidak dirubah sejak awal.

Meski Tauco Cap Meong telah berusia di atas 100 tahun dan masih mengunakan proses tradisional, Stefany yakin bahwa usahanya dapat bersaing di pasaran. Tokonya seringkali dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Prospek (bisnis) bagus karena selain buat produk olahan sendiri, buat pariwisata juga bagus lah, orang kan taunya tauco Cianjur. Pengunjungnya macam-macam ada dari Jakarta, Sumatera, kadang dibawa keluar negeri juga," tuturnya.

Dalam satu hari, Stefani bisa menjual 100 botol tauco. Tauco Cap Meong memiliki varian produk seperti tauco kering yang tahan selama 1 tahun, ada tauco basah yang siap untuk digunakan. Untuk tauco basah bisa tahan dari 5-7 hari.

Baca juga: Sate Maranggi Legendaris di Cianjur Ini Terjual 3.000 Tusuk Setiap Hari, Ini Rahasianya...

Jika sudah mengeluarkan jamur, buang jamur putih di bagian dalam penutup botol lalu tuang tauco ke panci untuk dipanaskan sampai aromanya harum. Setelah itu, tauco pun siap dikonsumsi kembali.

Jika ingin merasakan kenikmatan dari Tauco Cap Meong kamu dapat mengunjungi outlet lama di jl. HOS Cokroaminoto No. 160, Kota Cianjur. Kamu juga bisa mengunjungi tempat prodiksinya dan menyaksikan cara pembuatan tauco di J. Gunung Lajung KM 5 Cugenang, Kab. Cianjur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com