Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Sate Blora, Jangan Buang Tusuknya!

Kompas.com - 14/10/2019, 11:28 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Penulis

KOMPAS.com - Kepulan asap dari arang dan daging terbakar. Angin dari kipas menyebarkan aroma daging yang menerbitkan air liur. Dalam benak, kata "sate" menyeruak saat bertandang ke Blora, Jawa Tengah.

Jika di luar Blora, hidangan ini disebut sebagai sate blora. Ada beragam jenis sate di Blora. Mulai dari sate ayam, sate sapi, sate kambing, bahkan sate kerbau.

Baca juga: Wisata ke Blora, Ini 5 Makanan yang Wajib Kamu Coba!

Siang itu, Kompas.com pun bertandang ke sebuah rumah makan sate di Blora. Asap mengepul di depan rumah makan ini. Pemandangan khas pedagang sate.

"Jangan buang tusuk satenya, ya," sahut Wakil Bupati Blora Arief Rohman yang menemani rombongan Kompas.com saat bertandang ke Blora, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019).

Kami pun masuk ke restoran Pak Daman yang spesialis menjual sate dan gule. Rumah makan ini terkenal di Blora sebagai pilihan untuk menyantap sate khas Blora. Lokasinya di Jalan Gunung Sindoro, Kelurahan Tempelan, Blora.

 

Wakil Bupati Blora Arief Rohman (kanan depan) bersama rombongan Kompas.comDok. Kompas.com Wakil Bupati Blora Arief Rohman (kanan depan) bersama rombongan Kompas.com
Arief kemudian menunjuk ke sebuah meja kosong di rumah makan ini. Tampak beberapa tusuk sate ditumpuk dengan rapi di meja tersebut. Tusuk-tusuk sate tersebut disusun sedemikian rupa hingga berbentuk persegi.

Beberapa meja lain yang baru saja ditinggalkan pelanggannya juga menampilkan pemandangan serupa. Tusuk sate bekas pakai disusun di atas meja.

Baca juga: Contek 5 Strategi Mengolah Daging Kambing Kurban dari Penjual Sate

Beberapa di antaranya tidak disusun hingga menjadi bentuk persegi. Namun, tusuk-tusuk sate ini disatukan dalam jumlah tertentu lalu dibuat berbaris.

Usut punya usut, kebiasaan di Blora adalah sate disajikan dalam piring penuh. Jika di Jakarta atau kota-kota lain pada umumnya, sate biasanya diberikan dalam porsi berisi 10 tusuk sate.

Namun di Blora, pelanggan diberikan sepiring penuh berisi sate. Lalu pelanggan bisa menikmati sate tersebut secara eceran.

 

Tusuk sate di rumah makan di BloraKompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Tusuk sate di rumah makan di Blora

Oleh karena itulah, tusuk sate tidak boleh dibuang. Tusuk sate ini menjadi bukti berapa banyak jumlah sate yang sudah dimakan.

Agar tidak menyusahkan saat menghitung jumlah sate yang sudah dimakan, warga biasanya menyusun tusuk sate per 10 tusuk. Lalu menyusunnya dengan rapi agar mudah dihitung.

Baca juga: Kenapa Jodohnya Sate adalah Gulai dan Tongseng?

Walau begitu, kamu tidak perlu makan sate kelipatan sepuluh. Karena pada akhirnya, pelanggan bebas makan satuan dan akan dihitung per tusuk, bukan per porsi.

Ini hanya salah satu keunikan dari sate khas Blora. Penasaran keunikan apalagi dari hidangan ini? Saatnya agendakan kunjungan ke Blora untuk berwisata kuliner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com