Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Paspor Terlemah di Dunia

Kompas.com - 15/10/2019, 06:00 WIB
Albert Supargo,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA,Kompas.com - Dalam rilis yang dikeluarkan Henley Passport Index, Afganistan diinobatkan sebagai paspor terlemah.

Afganistan mengisi posisi paling bawah indeks dengan peringkat 107 dari 107 negara. Kemudahan wisata dengan peringanan izin masuk negara (bebas visa, e-visa, eTA) untuk pemilik paspor Afganistan, hanya diberikan oleh 25 negara.

Baca juga: Daftar Negara Bebas Visa dan Visa on Arrival untuk Paspor Indonesia 2019

Keleluasaan kunjungan dibagi menjadi dua kategori yaitu pemegang paspor Afganistan yaitu Visa on Arrival dan bebas visa. Visa on Arrival berarti pengunjung negara tersebut bisa mengurus visanya secara langsung di perbatasan antar negara atau di bandara yang dituju.

Berikut daftar 25 negara yang memberikan akses bebas visa, maupun Visa on Arrival kepada Afganistan:

Visa on Arrival
1. Tanjung Verde
2. Kepulauan Komoro
3. Guinea-Bissau
4. Madagaskar
5. Mauritania
6. Mozambik
7. Rwanda
8. Seychelles
9. Somalia
10. Togo
11. Uganda
12. Palau
13. Samoa
14. Tuvalu
15. Bangladesh
16. Kamboja
17. Makau (SAR Cina)
18. Maldives
19. Timor Leste

Bebas Visa
1. Kepulauan Cook
2. Micronesia
3. Niue
4. Dominika
5. Saint Vincent dan Grenadines
6. Haiti

Data diambil dari laporan kuartal keempat Henley Passport Index. Pembaruan triwulanan ini mencerminkan peringkat Henley Passport Index pada 1 Oktober 2019 dan memberikan wawasan eksklusif tentang perubahan terbaru kekuatan paspor global.

Baca juga: 10 Paspor Terlemah di Dunia

Selain menggambarkan tren global dan regional, laporan ini menggunakan data dari sejarah indeks selama 14 tahun untuk menunjukkan bagaimana mobilitas perjalanan telah berubah selama dekade terakhir.

 Beberapa negara melarang kunjungan ke Afghanistan

Tangkapan layar dari situs resmi Biro Urusan Konsuler Amerika Serikat TRAVEL.STATE.GOV Tangkapan layar dari situs resmi Biro Urusan Konsuler Amerika Serikat

Dikutip dari travel.state.gov, situs Biro Urusan Konsuler dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menghimbau semua warga Amerika Serikat untuk tidak mengunjungi Afganistan.

Dalam tingkatan keamanan perjalanan, Amerika Serikat menetapkan Afganistan pada level keempat. Level ini berarti Afganistan adalah negara yang tidak aman untuk dikunjungi.

Dalam situs tersebut dinyatakan bahwa, perjalanan ke semua wilayah Afghanistan tidak aman karena tingkat penculikan yang tinggi, penyanderaan, pemboman bunuh diri, operasi tempur militer yang meluas, ranjau darat, dan serangan teroris dan pemberontak, termasuk serangan dengan menggunakan kendaraan yang dibawa kendaraan, magnet, bahan peledak, bom bunuh diri, dan granat.

Baca juga: Dua Paspor dari Negara Ini Jadi yang Terkuat di Dunia

Kemampuan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk memberikan layanan rutin dan darurat kepada warga Amerika Serikat di Afghanistan sangat terbatas, terutama di luar Kabul, ibu kota Afghanistan.

Hal ini terjadi karena kurangnya infrastruktur, kendala geografis, dan situasi keamanan yang tidak menentu.

paspor AfghanistanShutterstock paspor Afghanistan

Hal senada juga diserukan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia. Dalam situs resminya yakni dfat.gov.au, sebuah rilis dikeluarkan pada tanggal 10 September 2019, yaitu Australia menghimbau seluruh warganya untuk tidak mengunjungi Afghanistan.

Baca juga: Dua Paspor dari Negara Ini Jadi yang Terkuat di Dunia

Situs ini menyatakan, adanya ancaman serangan teroris yang semakin meningkat menjelang pemilihan presiden pada 28 September 2019 dan mungkin akan berlanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com