Namun pada masa awal orde baru, gedung tersebut diserahkan kepada pemda Cianjur.
"Selanjutnya digunakan menjadi perkantoran instansi-instansi pemerintah BP 7, Dinas Pariwisata dan sebagainya. Sejak tahun 2000 dialihfungsikan sebagai Bale Seni, sekretariat Dewan Kesenian Cianjur dan stasiun radio daerah," papar Luki.
Pada tahun 2010, karena Gedung Ampera dulunya didirikan oleh Teng Tjai atas dana pribadi, keluarga Teng Tjai hendak mengambil alih Gedung tersebut dan mengalihfungsikan Gedung Ampera sebagai pusat perbelanjaan.
Namun, menurut Luki, beberapa aktivis dan budayawan menentang hal tersebut. Gedung Ampera ini pun tetap berfungsi sebagai tempat pertunjukkan dan kerap disewakan.
Hingga saat ini Gedung Ampera masih digunakan sebagai sarana pertunjukkan dan disewakan untuk masyarakat yang ingin mengelar acara di sana.
Baca juga: Mengunjungi Bumi Ageung, Saksi Bisu Perjuangan Kemerdekaan di Cianjur
"Sejak tahun 2010, mereka (keluarga Teng Tjai) belum ada aksi lagi. Karena selalu didemo aktivis berbagai kalangan," kata Luki.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.