Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips dari Warunk Upnormal agar Sukses Promosikan Makanan

Kompas.com - 18/10/2019, 09:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Berkembangnya pariwisata di Indonesia tidak hanya meliputi wisata alamnya saja. Namun juga beragam unsur seperti kuliner, nilai-nilai budaya serta sejarah. Salah satu motivasi yang menjadi alasan para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia adalah makanan.

Indonesia juga memiliki bisnis makanan yang menerapkan gastronomi diplomasi atau promosi wisatawan lewat makanan, seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan, Thailand, Jepang, dan Malaysia. Salah satu yang menerapkan gastronomi diplomasi dalam bisnis makanan yaitu  Warunk Upnormal.

Menurut Founder Warunk Upnormal Hendra Noviyanto, untuk mengembangkan makanan dalam negeri prosesnya harus berinovasi dengan menyesuaikan selera pasar.

Baca juga: Makanan Bali yang Paling Buat Penasaran Turis Asing

“Seperti halnya yang dilakukan Warunk Upnormal, mengkreasikan makanan kesukaan masyarakat Indonesia dengan berbagai toping rasa khas Nusantara,” kata Hendra di acara Seminar Nasional: Gastro Diplomacy to Strengthen Indonesian Economy, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Selain itu Warunk Upnormal juga akan diundang sebagai satu-satunya perusahaan kuliner Indonesia yang mengikuti Dubai Expo 2020. Menurut Hendra, perusahaannya akan memperkenalkan kualitas kopi Indonesia yang tidak kalah saing dengan internasional.

“Kita ingin mengenalkan jika kualitas kopi Indonesia itu bagus, bisa bersaing, dan rasanya enak, dan kami sudah pernah mengekspor biji kopi kami ke Amerika, contohnya Kopi Gayo itu sudah sampai ke negeri tetangga dengan merek Upnormal Coffee Roaster,” jelasnya.

Hendra membagikan empat tips bagaimana mempromosikan kuliner bagi pelaku usaha kuliner daerah:

1. Carilah produk yang disukai banyak orang

Hendra mengatakan bagi para pelaku bisnis baru khususnya kuliner, yang terpenting adalah bagaimana mencari produk yang disukai banyak orang. Artinya, semua orang menyukai produknya. Caranya adalah dengan berinovasi menyesuaikan selera pasar.

“Kita harus berinovasi dengan menyesuaikan selera pasar, tidak usah pusing produk apa yang harus dicari, carilah produk yang memang banyak yang suka,” kata Hendra kepada Kompas.com, Kamis (17/10/2019).

2. Kuatkan proses branding

Hendra melanjutkan, proses kedua yaitu menguatkan merek kuliner. Para pelaku bisnis kuliner dapat membranding dengan baik. Hal ini karena dengan cara tersebut pengunjung atau wisatawan dapat mengenal produk kita.

“Dari branding itulah kita bisa dikenal masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: 7 Makanan Khas dari Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur

3. Ciptakan fasilitas penunjang agar pengunjung mampir ke outlet

Tingkatkan fasilitas penunjang di outlet yang dibuat agar masyarakat atau pengunjung datang ke outlet kuliner. Misalnya penambahan fasilitas wifi, mushola, toilet, dan tempat charger.

“Ini paling penting lagi nih, sekarang kita harus mikir fasilitas banyak agar orang mau ke tempat kita, ya pasang lah wifi, ada colokan charger, toilet juga jangan lupa, makanannya tetap sama tapi fasilitasnya kita perbaiki terus,” kata Hendra.

4. Ikuti era digital

Terakhir yang juga penting adalah bagaimana pelaku bisnis kuliner harus mengikuti era digital. Hendra mengatakan bisnis kuliner harus dibuat lebih cepat dan simpel. Contohnya, zaman dulu untuk memesan makanan memakai waiters, sekarang tidak pakai waiter atau melalui meja langsung.

“Jadi buatlah sesimpel mungkin sehingga orang mudah datang ke outlet kita, make it simple aja, ini zaman digitalize, kita adalah warung mie pertama yang memakai digital, kita inspirasi dari Jepang, kami create bayar di meja, kayaknya kami yang pertama di Indonesia,” pungkas Hendra.

Baca juga: Makanan Khas Medan, Ini 5 Kuliner Legendaris Medan Wajib Coba

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com