Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roti Gambang dan Roti Ganjel Rel, Adakah Perbedaannya?

Kompas.com - 19/10/2019, 10:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Akulturasi budaya di Indonesia begitu terlihat pada makanannya. Ada banyak kreasi roti di Indonesia, salah satunya adalah roti gambang.

Orang Jakarta dan sekitarnya mengenal roti gambang sebagai salah satu makanan khas Betawi. Sementara itu, orang Semarang mengenal roti ini sebagai roti ganjel rel.

Baca juga: Roti Gambang Masuk Daftar 50 Roti Terbaik Dunia

Bentuk dari kedua roti berbeda daerah tersebut bagi sebagian besar orang terlihat begitu mirip bahkan tampak sama.

Banyak orang tidak bisa membedakan mana roti gambang dan mana roti ganjel rel. Roti ini sama-sama memiliki tekstur keras, serta berwarna cokelat dengan taburan wijen di punggungnya.

Baca juga: Apa Itu Roti Gambang? Roti Jadul Favorit yang Bikin Kenyang

Hasil rangkuman Kompas.com dari berbagai sumber, roti gambang dan roti ganjel rel sebenarnya sama. Hanya saja penyebutan nama yang kemudian membedakan asal daerahnya.

Makanan ini mulanya banyak dijual di Batavia (sekarang Jakarta). Seiring berjalannya waktu, orang Betawi bermigrasi ke luar atau pinggiran kota Jakarta.

Oleh karena itu pula, roti ini semakin jarang ditemukan. Menurut Budayawan Betawi Yahya Adi Saputra, penyebutan roti gambang berasal dari perusahaan roti Belanda. 

Roti Gambang atau Roti Ganjel Rel di Semarang, bentuknya sama, nama berbeda. Shutterstock Roti Gambang atau Roti Ganjel Rel di Semarang, bentuknya sama, nama berbeda.

Perusahaan roti Belanda zaman dahulu membuat roti gambang karena terinspirasi oleh bilah-bilah gambang pada alat musik gambang kromong.

Gambang Kromong adalah bentuk seni musik orkestra yang memadukan unsur gamelan dengan alat musik China, seperti sukong, kongahyan dan tehyan.

Kesenian Gambang Kromong menyebar hingga ke Semarang pada tahun 1930 dan berakulturasi dengan bahasa dan budaya Jawa lalu dikenal dengan nama Gambang Semarang.

“Iya memang gambang di Betawi lebih dulu baru menyebar dia ke sana,” ujar Yahya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Yahya berpendapat bahwa orang Semarang menyebut bentuk dari roti gambang mirip dengan lempeng-lempeng yang ada pada ganjalan rel kereta api.

 

Roti untuk sarapan

Selain itu, orang Betawi mengenal roti gambang sebagai hidangan sarapan. Yahya mengaku hingga saat ini keluarganya masih mengkonsumsi roti gambang pada pagi hari.

Baca juga: Roti Gambang Berasal dari Mana? Ini Asal Usulnya

“Dulu, Emak sering bawain pas saya masih sekolah, itu dibawain sepotong, saya makan separuh dulu pas mau berangkat, nah pas mau balik saya makan lagi setengahnya," cerita Yahya.

"Itu aja udah kenyang banget, sampe sekarang masih nih keluarga saya makan itu sama minum kopi pagi-pagi, mantap deh pokoknya,” tambahnya.

Roti Gambang atau Ganjel Rel merupakan hidangan sarapan orang-orang Belanda di Indonesia yang berakulturasi dengan bahan-bahan lokal Indonesia.Shutterstock Roti Gambang atau Ganjel Rel merupakan hidangan sarapan orang-orang Belanda di Indonesia yang berakulturasi dengan bahan-bahan lokal Indonesia.

Sementara itu roti gambang yang dikenal dengan nama roti ganjel rel di Semarang, menjadi primadona masyarakat pada satu tradisi perayaan bernama Dugderan.

Pada perayaan tersebut, masyarakat Semarang ramai berebut roti ganjel rel yang dipercaya mampu memperkuat diri menjalankan ibadah puasa.

Menurut pemilik Toko Oen Semarang Jenny Megaradjasa, ganjel rel merupakan roti khas Dugderan.

Oleh karena itu permintaan roti ini biasanya meningkat ketika bulan Ramadhan tiba. Di luar bulan puasa, roti ganjel rel jarang bisa ditemui karena tidak diproduksi setiap hari.

“Karena keras dan bentuknya makan dinamakan ganjel rel yang dulu dibagikan di waktu dugder, sebelum puasa,” ujarnya.

 

Meredup

Namun eksistensi ganjel rel di Semarang kian hari kian meredup sama seperti roti gambang di Jakarta. Budayawan Semarang Jongkie Tio mengatakan, roti ganjel rel yang dulu dengan yang sekarang bahkan memiliki perbedaan.

Menurutnya, roti ganjel rel yang sekarang lebih mirip dengan kue brownies.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Met sore ???? Barusan selesai baking nih, nyobain resepnya Ibu @fatmahbahalwan yaitu Roti Gambang (istilah Jakarta) atau Kue Ganjel Rel (istilah Semarang). Terlepas apakah kue ini khas Jakarta atau Semarang, yg penting saya suka. Aroma keningar/kayu manisnya itu loh yg ngangeni. Roti Gambang sebenarnya bukanlah roti, tapi kue kering. Kukis jadul ini enak banget buat teman minum kopi atau teh. Yuk cobain resepnya Ibu @fatmahbahalwan berikut ini. . ROTI GAMBANG/KUE GANJEL REL Recipe @fatmahbahalwan Bake by @dapoersikoko Untuk 900 gr . Bahan A: 250 gr gula merah, sisir 175 ml air . Bahan B: 375 gr tepung terigu protein sedang 125 gr tepung panir coklat 25 gr susu bubuk full cream Indomilk (sy Dancow) 1/4 sdt garam 1 sdt soda kue 2 sdt baking powder 2 sdt bubuk kayu manis/spekoek 1/4 sdt vanili bubuk . Bahan C: 2 btr kuning telur 100 gr butter . Bahan D: air, utk olesan wijen putih, utk taburan . Cara Membuat: 1. Rebus Bahan A hingga larut, saring, dinginkan, sisihkan. 2. Aduk semua bahan kering (Bahan B), beri kuning telur dan tuangi Bahan A. 3. Masukkan butter, uleni hingga kalis. 4. Bulatkan adonan, tutup, diamkan selama 30 menit di suhu ruang hingga adonan agak mengering dan mudah dibentuk. 5. Timbang adonan @ 75 gr, pipihkan, pulung memanjang, bentuk bulat lonjong. Tata di atas loyang yg sudah dialasi kertas roti/baking paper, beri jarak di antaranya (karena akan mengembsng), olesi permukaan roti dgn air, taburi wijen. 6. Panggang dalam oven, panas suhu 160° C selama 30 menit (sesuai oven masing2) sampai matang. Angkat. Sajikan. . Catatan: 1. Setelah adonan diistirahatkan 30 menit, adonan saya gak terlalu kering juga, jadi waktu ditempeli wijen, saya gak pake air, cukup ditempelkan langsung ke wijen. 2. Tekstur roti/kue ini gak lembek kayak roti, berasa chrunchy dari remahan tepung panir dan garing. . #rotigambang #kueganjelrel #kukisjadul #shareresep #resepkukis #cookies #homebaking #doyanbaking #instafood #foodstagram #foodgallery #dapoersikoko #dapoersikoko_rotigambang

A post shared by @ dapoersikoko on May 18, 2019 at 1:08am PDT

“Ganjel yang sekarang sudah lain sama yang dulu, kalau zaman dulu itu kan dari tepung gaplek, nah sekarang sudah tidak dibuat," terang Jongkie.

Baca juga: Selain Roti Gambang, Ini Daftar 50 Roti Terbaik di Dunia

"Orang sekarang bilang yang Anda sekarang sering dengar ganjel rel di Semarang itu sebenarnya roti brownies, cuma browniesnya dibikin agak keras terus atasnya dikasih wijen, tapi itu bukan ganjel yang dulu,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com