Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Wisata Religi Banten, Kampung Halaman Ma'ruf Amin

Kompas.com - 21/10/2019, 07:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Banten dikenal sebagai daerah obyek wisata alam seperti Pantai Anyer, Pantai Carita, Pantai Peucang, Pantai Sawarna, Taman Nasional Ujung Kulon, dan masih banyak lagi.

Namun Banten menjadi pusat perhatian masyarakat karena menawarkan diri sebagai daerah destinasi wisata religi.

Jika kamu seorang penikmat wisata religi sekaligus gemar menjelajah, Banten bisa menjadi daerah wisata selanjutnya.

Banten sendiri merupakan tempat lahirnya wakil presiden periode 2019-2024, Ma'ruf Amin. Ma'ruf Amin lahir di Tangerang, Banten.

Berikut 9 wisata religi Banten hasil rangkuman Kompas.com dari berbagai sumber.

1. Makam Syekh Abdul Jabbar

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anggaramansyahsaputra (@anggaramansyahsaputraa) on May 23, 2017 at 9:44pm PDT

Lokasi wisata religi ini terletak di kawasan Kampung Pasir Kecapi, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Karangtanjung, Pandeglang, Banten.

Syekh Abdul Jabbar adalah salah satu ulama yang berperan dalam pembentukan Kabupaten Pandeglang bersama dengan Sultan Syarif Hidayatullah.

Jika kamu berziarah ke makam ini, hal yang perlu diperhatikan adalah area di makam hanya mampu menampung sekitar 20 orang di setiap kunjungan.

Jika kamu bepergian dalam rombongan banyak, diimbau untuk tertib dan kondusif agar tempat ini tetap terjaga.

2. Batu Qur’an

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

. "Ngapain ke Serang? Panas gitu kan!" . Udara panas memang sudah cukup identik dengan kota Serang. Tapi ketika sampai di daerah Pandeglang pada pagi hari, cuaca jauh dari kata panas. Kayak Bandung bahkan ademnya! (mungkin karena masih pagi ya). . Suasana teduh makin terasa ketika masuk ke Kawasan Wisata Religi Batu Qur'an di daerah Cikoromoy. . Kolam (sangat) jernih dan dingin yang diteduhi pohon-pohon besar, makin membuat lupa kalo sekarang lagi di Kota Serang. . Banyak kisah yang masih diperdebatkan mengenai asal-usul sebuah batu di dalam kolam jernih ini, yang disebut Batu Qur'an, tapi yang pasti suasananya teduh dan damai banget. . Bagi yang suka berendam-rendam cantik, kolam jernih ini juga bisa digunakan untuk berendam. Yang penting, jangan lupa bawa baju ganti ya! ???? . . . . . #deariwashere #vsco #vscocam #wanderlust #livefolk #liveauthentic #backpacker #lpfanphoto #tbt #regrann #thelensbible #2instagood #natgeotravel #lonelyplanet #lpfanphoto #everydayexplorers #olympus_occi_id #discoverysnaps #indtravel #pesonaindonesia #wonderfulindonesia #indotravellers #indonesia #livefolkindonesia #explorebanten #exploreserang #serang #instasunda #reflection #reflections #mosque

A post shared by sugiyosaputra (@sugiyosaputra) on Jan 9, 2018 at 2:41am PST

Lokasi wisata religi yang satu ini terletak di Kabupaten Pandeglang, di kaki Gunung Karang. Batu Qur’an merupakan salah satu obyek wisata religi di Banten dengan ciri khas tempat ziarah yang memiliki sejarah unik.

Penamaan Batu Qur’an berasal dari adanya batu besar yang bertuliskan Al-Qur’an di tempat tersebut.

Namun jika diperhatikan lebih dalam, tidak tampak tulisan terpampang di sisi batu. Masyarakat percaya bahwa hanya orang-orang yang memiliki ilmu tinggilah yang bisa melihat tulisan Al-Qur’an itu.

Selain itu, cerita unik lain di batu ini adalah sebagai penghalang keluarnya air yang terus mengalir dari dalam tanah.

Masyarakat juga meyakini bahwa lokasi batu ini dulunya adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyuruddin yang hendak pergi haji. Konon, hanya dengan menginjakkan kaki di lokasi itu, Syekh Maulana bisa langsung tiba di Mekkah.

Kamu juga bisa melihat kejernihan air yang mengalir di sekitar tempat ini. Air ini biasanya dipakai pengunjung untuk berendam ataupun mandi.

Kejernihan air inilah yang menjadi salah satu daya tarik pengunjung di Batu Qur’an.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com