Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Wishnutama Jadi Menteri Pariwisata, Ini Analisis Pakar Pariwisata

Kompas.com - 22/10/2019, 06:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

“Khusus untuk Wishnutama telah diawali kariernya di bidang pertelevisian di Boston Amerika, dan dilanjutkan dalam bidang yang sama di tanah air hingga mencapai posisi puncak sebagai Presiden Direktur, artinya Beliau harus segera belajar cepat dari para ahli pariwisata bukan dari Kementerian,” jelasnya.

Azril juga mengatakan, tantangan yang akan dihadapi Wishnutama di sektor pariwisata ada lima.

Pertama mengenai sektor Pariwisata. "Sampai saat ini kita belum memiliki sektor pariwisata tersendiri karena masih merupakan bagian dari sektor lainnya (seperti akomodasi, transportasi dan lainnya). Apalagi kita masih harus menyempurnakan Sektor Pariwisata yang mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)," jelas Azril.

Kedua, lanjut Azril, adalah perencanaan Tenaga Kerja sektor Pariwisata. Menurutnya sampai saat ini, Indonesia belum memiliki perencanaan tenaga kerja sektor pariwisata.

"Ini guna bisa menganalisis kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) dari sumber daya manusia kita," katanya.

Ketiga adalah Human Development Index (HDI) dan Human Capital Index (HCI). Azril menuturkan HDI dan HCI Indonesia masih kalah posisinya bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing di ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

"Dan, bahkan kita saat ini sudah disalib oleh Vietnam," katanya. 

Poin keempat adalah daya saing pariwisata. Azril menjelaskan bahwa daya saing Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand

"Bahkan dalam beberapa hal Vietnam telah melewati kita," katanya. 

Terakhir, lanjut Azril, ada lima sub indeks daya saing pariwisata yang rendah yaitu Health & Hygiene, Environmental Sustainability, ICT Readiness, Safety & Security, dan Tourist Information atau Service Infrastructure.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Budijanto Ardiansjah, mengatakan Wishnutama lebih cocok menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif.

“Jadi bukan hanya orang yang mengerti teknologi digital saja. Itu hanya bagian dari promosi pariwisata. Saya sih mengharapkan agar orang yang benar-benar mengerti pariwisata yang dipilih,” kata Budijanto kepada Kompas.com.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com