Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu 10 Destinasi Wisata Prioritas? Tugas Lama untuk Wishnutama

Kompas.com - 23/10/2019, 10:47 WIB
Silvita Agmasari,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Adapun menteri yang turut serta dalam rapat tersebut dan saati itu menjabat adalah Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Berdasarkan rapat tersebut, 10 destinasi wisata prioritas yang akan difokuskan pengelolaanya oleh pemerintah terdiri dari Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Pulau Morotai, Maluku Utara; Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung; Danau Toba, Sumatera Utara; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Borobudur, Jawa Tengah; Kepulauan Seribu, DKI Jakarta; Tanjung Lesung, Banten; Bromo, Jawa Timur; dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Seiring perjalanan, untuk memudahkan branding khususnya untuk pasar luar negeri, 10 Destinasi Pariwisata Prioritas ini disebut sebagai "10 Bali Baru"

Bedanya dengan 5 destinasi super prioritas

Kebijakan tentang 10 destinasi wisata prioritas berkembang pada November 2017. Pemerintah sepakat untuk berfokus kepada percepatan pengembangan empat destinasi dari 10 destinasi wisata prioritas.

Keempat destinasi tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.

Oleh karena lebih difokuskan dari enam destinasi lain, maka destinasi ini disebut 4 destinasi super prioritas.

Pada Juli 2019, satu destinasi yakni Likupang, Sulawesi Utara ditambah
dalam daftar destinasi super prioritas. Jadi saat ini disebut "5 Destinasi Super Prioritas".

Baca juga: Menengok Kesiapan 5 Destinasi Wisata Super Prioritas di Indonesia

Baik 10 destinasi prioritas maupun 5 destinasi super prioritas pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Presiden Joko Widodo menetapkan target wisatawan mancanegara pada tahun 2019 sebanyak 20 juta wisman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com