Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wishnutama Resmi Jadi Menteri, Siang Ini Prosesi Sertijab Menteri Pariwisata

Kompas.com - 23/10/2019, 13:25 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo baru saja melantik jajaran menteri dalam Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019) pagi. Salah satu yang dilantik adalah Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Usai resmi dilantik, mantan pendiri dan direktur NET TV ini langsung menuju Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Jakarta untuk menghadiri serah terima jabatan (Sertijab) menteri.

Baca juga: Wishnutama Jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jokowi Minta Urus 10 Destinasi Pariwisata Baru

Prosesi serah terima jabatan antara Menteri Pariwisata periode 2014-2019 Arief Yahya dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2019-2024 Wishnutama Kusubandio, dijadwalkan berlangsung siang ini pada pukul 14.00 WIB.

Saat ini, Arief Yahya masih mengajak Wishnutama berkeliling kantor Gedung Sapta Pesona yang merupakan kantor Kementerian Pariwisata. Nantinya acara sertijab berlangsung di ruangan Balairung Soesilo Soedarman

Sebelumnya, saat Presiden Jokowi saat mengumumkan nama-nama menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, Jokowi menyebut tugas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah mengurus 10 destinasi wisata baru. Selain itu, urusan ekonomi kreatif juga menjadi tugas Wishnutama.

Baca juga: Profil Wishnutama, dari Orang TV Menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

“Wishnutama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, urusan pariwisata 10 destinasi wisata baru, ekonomi kreatif jadi urusan Wisnutama,” kata Jokowi saat membacakan susunan kabinet menteri Jokowi periode 2019-2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Pernyataan Jokowi mengenai "10 destinasi wisata baru" merujuk pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau kerap disebut 10 Bali Baru.

Sementara itu, Mari Elka Pangestu yang pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI tahun 2011-2014, mengatakan senang mendengar kabar Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif akan digabung kembali.

Kedua sektor tersebut nantinya akan saling mengisi dan mendukung.

"Saya senang pariwisata dan ekonomi kreatif kembali digabung. Saya melihat sinergi antara pariwisata dan ekraf itu sangat baik. Keduanya saling mengisi dan mendukung. Mengembalikannya untuk bagus untuk dua sektor itu," kata Mari saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/1/2019).

“Saya senang ya kembali, sinerginya luar biasa dan ekraf. Itu cocok sekali,” ujarnya.

Mari juga mengatakan bahwa jika hal ini terjadi, ekonomi kreatif dan pariwisata bisa menjadi pintu masuk untuk mengenal Indonesia. Ia melanjutkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa meningkatkan transaksi, perdagangan, dan investasi.

Taman Ujung di Karangasem, Bali.KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Taman Ujung di Karangasem, Bali.

Sebagai informasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terbentuk saat reshuffle kabinet pada tahun 2011 pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya kementerian tersebut adalah Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan dengan Jero Wacik sebagai menteri.

Baca juga: Apa Itu 10 Destinasi Wisata Prioritas? Tugas Lama untuk Wishnutama

Saat periode pertama Presiden Jokowi, kementerian ini dirubah menjadi Kementerian Pariwisata dengan Arief Yahya sebagai pemimpinnya. Kali ini, kementerian ini kembali menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com