Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2019, 06:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Kabinet Kerja 2014-2019 Arief Yahya menuturkan beberapa harapan terkait pariwisata Indonesia, salah satunya adalah pengembangan destinasi.

"Harapannya kita bisa menyelesaikan 5 super prioritas. Tahun 2020 semua infrastruktur harus tuntas di lima itu. Pariwisata itu terjadinya di weekend. Labuan Bajo, Likupang, dan lainnya," katanya dalam acara sertijab di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Upacara Serah Terima Jabatan dari Menteri Pariwisata ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berlangsung di di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Jokowi Minta Wishnutama Kembangkan Restoran Indonesia di Luar Negeri

Selain itu, Arief Yahya juga menitipkan 5 pesan dan harapan pariwisata Indonesia yang menjadi pekerjaan rumah bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Kabinet Indonesia Maju, Wishnutama Kusubandio.

Adapun 5 harapan tersebut yaitu, terkait pemasaran, pengembangan destinasi, industri dan  kelembagaan, Sumber Daya Manusia, dan terakhir masyarakat.

"Harapan saya pertama itu pemasaran, tetap menjadi penghasil devisa yang besar. Karena itu juga arahkan devisa. Industri pariwisata itu adalah yang paling mudah dan murah hasilkan devisa," kata Arief Yahya.

Kedua, pengembangan destinasi, Arief mengatakan bahwa Indonesia bisa selesaikan lima super prioritas. Tahun 2020, kata Arief, Indonesia harus bisa selesaikan itu semua mulai dari infrastruktur dan utilitas dasar.

"Ketiga, industri dan kelembagaan, dari industri saya minta ke Pak Didin GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia), kalau mau jadi global player ya harus pakai global standar," lanjutnya.

Kemudian untuk SDM, Arief berharap agar kurikulum pendidikan pariwisata harus level dunia. Serta, semua lulusan program studi pariwisata bisa bersertifikasi dengan minimal standar level ASEAN.

Terakhir, terkait kemasyarakatan, menurutnya hal ini terkait destinasi, harus dibangun dari masyarakat terlebih dulu.

"Harus menggunakan global standar," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com