Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2019, 20:43 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Dosen Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (Unud) Nyoman Sukma Arida menyebut masalah sampah dan kemacetan menjadi "bom waktu" untuk pariwisata di Bali.

Dua masalah merupakan masalah klasik yang harus dituntaskan pemerintah dalam membangun pariwisata Bali yang lebih baik ke depannya.

Permasalahan tersebut diharapkan mampu ditangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnuhutama yang resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, turis mancanegara yang datang ke Bali jika terus-terusan merasakan kemacetan dan melihat sampah akan mengurungkan niatnya untuk datang kembali.

Ia mencontohkan di kawasan pariwisata di Ubud, Gianyar. Untuk mencapai ke sana wisatwan membutuhkan waktu lebih dari dua jam karena macet. Selain itu sampahnya juga disebut tak dikelola dengan baik.

"Bisa-bisa wisatawan tak datang lagi gara-gara melihat dua hal ini. Siapa yang mau ke Ubud dalam waktu dua jam dari bandara," kata Arida sata dihubungi, Kamis (24/10/2019).

Arida mengatakan untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuatkan sebuah badan otoritas yang mengelola suatu kawasan pariwisata yang sudah mengalami masalah sehingga tidak dikelola secara tradisional.

Badan tersebut nantinya bertugas mengelola daerah tujuan wisata (DTW) dengan lebih profesional.

Baca juga: Sederet Pekerjaan Rumah untuk Wishnutama

Kemudian persoalan lain adalah berlebihnya jumlah turis di suatu kawasan saja. Misalnya di Bali, turis asing hanya terfokus di Bali Selatan.

Menurutnya, penting untuk mengembangkan daerah lain misalnya Karangasem dan Buleleng.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute ke Merbabu Park Semarang, Glamping dengan View Gunung 

Rute ke Merbabu Park Semarang, Glamping dengan View Gunung 

Travel Tips
3 Perbedaan MRT dan BTS di Bangkok, Wajib Tahu

3 Perbedaan MRT dan BTS di Bangkok, Wajib Tahu

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia

Panduan Lengkap ke Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia

Travel Tips
India Peringkat 6 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Indonesia

India Peringkat 6 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
5 Tips Wisata ke Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Datang Pagi

5 Tips Wisata ke Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Datang Pagi

Travel Tips
7 Museum di Jakarta yang Instagramable buat Liburan Akhir Tahun 

7 Museum di Jakarta yang Instagramable buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Intip Isi Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia, Ada Apa Saja?

Intip Isi Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia, Ada Apa Saja?

Jalan Jalan
4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

Travel Tips
14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Jalan Jalan
10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Travel Update
3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

Travel Update
5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

Travel Tips
10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com