JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Indonesia Congress & Convention Association (INCCA) Iqbal Alan Abdullah menilai lima tahun terakhir merupakan tahun-tahun menyulitkan untuk industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia.
Menurut Iqbal, industri MICE tak mengalami banyak mengalami kemajuan. Ia melanjutkan, seharusnya MICE punya potensi besar untuk mengejar Thailand, Singapura ataupun Korea Selatan.
“Tapi kita belum bisa bergerak. Kita punya Presiden yang punya visi hebat untuk MICE, tapi eksekusinya di lapangan yaitu di tingkat kementerian kurang bagus,” kata Iqbal ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (24/10/2019).
Iqbal juga menanggapi bergabungnya ekonomi kreatif dengan pariwisata pada periode kedua Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Sosok Menteri Pariwisata yang Diharapkan Pelaku Industri MICE
Ia mengatakan, pemerintah harus hati-hati dalam mengimplementasikan agar nantinya bukan ekonomi kreatif yang lebih utama daripada pariwisata.
“Ini harus hati-hati dalam implementasinya, jangan nanti malah lebih beratnya ke kreatif daripada pariwisatanya sebab pariwisata itu luas,” ujarnya.
Lanjutnya, seharusnya MICE dapat bergerak maju apabila ada pemahaman yang sama mengenai pasar dan bagaimana bekerja sama mengelola destinasi.
Ia juga mempertanyakan kementerian pariwisata perihal industri yang akan dibawa ke arah mana.
“Supporting nyata kementerian itu di mana kita tidak melihat konkritnya. Mereka di atas kertas bilang MICE penting tapi praktiknya kan tidak. Contoh kecil saja untuk data dan riset kita itu saling lempar. Coba ditanya ke PCO atau PEO kita selain create event sendiri mereka selama ini hidupnya dari mana apakah dari kementerian pariwisata atau kementerian/lembaga lain?,” tanya Iqbal.