Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Desa Wisata Indonesia Mendunia, Yuk Simak Aktivitas Seru di Sana

Kompas.com - 29/10/2019, 13:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan destinasi wisata. Hal ini menjadikan Indonesia punya banyak alternatif desinasi wisata.

Berkat kekayaan alam, adat istiadat, suku, tradisi, dan budaya, Indonesia dikenal dunia dan meraih beragam penghargaan. Baru-baru ini empat desa wisata masuk Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia atau Sustainable Destinations Top 100.

Baca juga: 4 Desa Wisata Indonesia Masuk 100 Besar Destinasi Berkelanjutan Dunia

Adapun empat desa wisata tersebut terdiri dari Desa Penglipuran (Bali), Desa Pemuteran (Bali), Desa Wisata Nglanggeran (Yogyakarta), dan Desa Pentingsari (Yogyakarta).

Penghargaan ini merupakan program tahunan Green Destinations Foundation yang bertujuan memamerkan cerita sukses dan praktik pariwisata berkelanjutan dari destinasi pariwisata di seluruh dunia.

Penasaran akan empat desa wisata tersebut? Yuk berkenalan lebih jauh:

Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.JOKO DWI CAHYANA Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.

1. Desa Penglipuran, Bali

Desa yang berisi masyarakat Bali Mula ini berada di dataran tinggi di sekitar kaki Gunung Batur, tepatnya di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, yang berjarak 45 kilometer dari Denpasar.

Suasana di desa tersebut amat tenang dan asri, selain itu juga udara yang sejuk karena berada di dataran tinggi.

Desa Penglipuran punya keunikan tersendiri. Rumah-rumah penduduk di sana tampak seragam di bagian depan rumah. Sepanjang lorong desa begitu rapih dan cantik karena arsitektur rumah yang khas.

Kamu bisa berjalan melalui lorong ini yang terus menanjak ke atas. Desa ini menerapkan konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan) dalam kehidupan sehari-hari.

Hal lain yang tak kalah uniknya adalah aturan tidak memperbolehkan kendaraan mobil atau motor masuk ke dalam desa. Sehingga kendaraan bahkan milik penduduk desa harus diparkir di lahan parkir.

Baca juga: Sueg, Nikmatnya Jajanan Kampung di Penglipuran

Sementara untuk aturan adat, masyarakat di sana melarang laki-laki memiliki istri lebih dari satu.

Tak perlu khawatir untuk datang ke sana, sebab masyarakat di sana terkenal ramah wisatawan. Bahkan tak jarang mereka menawarkan wisatawan untuk mampir masuk ke dalam rumah. 

Asalkan tentu saja sebagai wisatawan, jangalah ketengan dan perilaku mengingat lokasi tersebut adalah tempat tinggal penduduk. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com