Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Netizen Berdebat Soal Tempat Wisata Instagramable yang Menjamur

Kompas.com - 29/10/2019, 15:21 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat wisata dengan konsep Instagramable atau menyediakan tempat khusus berfoto memancing perdebatan di media sosial.

Netizen menyampaikan pendapat mereka akan tempat wisata berlabel Instagramable. Ada yang mendukung ada juga yang menolak tempat wisata dengan konsep anjungan foto dan dekorasi warna-warni. 

Perbincangan mengenai tempat wisata Instagramable ini bermula dari akun @rizkidwika di Twitter. 

Baca juga: Menyapa Kampung Lukis Sangkrah di Solo

Ia meluapkan opininya dengan mengatakan bahwa harga makanan dan minuman cafe kekinian semakin melambung. Kampung kota dan tempat wisata berhiaskan warna-warni menyakitkan mata dan nirfaedah berujung norak.

"Kata Instagramable ini racun seracun-racunnya dalam kehidupan," tulis @rizkidwika pada Selasa (22/10/2019). 

 


Twitt tersebut dibalas oleh netizen @SalsabilaPoppy yang setuju dengan tulisan @rizkidwika.

Ia menyatakan untuk menciptakan tempat Instagramable, tak jarang pohon dan tanaman dirusak untuk membangun spot foto.

Komentar yang senada juga dikatakan oleh akun @ndhungg. Ia mengatakan bahwa tempat wisata Instagramable dengan banyak anjungan foto, terlalu norak. Apalagi banyak warna kontras tanpa tema yang jelas di tempat wisata tersebut. 

Dari beberapa komentar yang mengkritik tempat wisata Instagrambale. Ada juga netizen yang mencoba melihat sisi lain. 

Kebanyakan netizen yang mendukung tempat wisata Instagramable menilai, tempat wisata tersebut dapat meningkatkan perekonomian penduduk sekitar. 

Lewat menghidupkannya lagi tempat wisata yang terbengkalai atau kampung masyarakat yang kumuh menjadi daya tarik wisata. 

 

Wisatawan ramai mengunjungi Kampung Warna-warni, Malang, Jawa Timur, Minggu (05/11/2017). Ratusan rumah di tepi Sungai Brantas itu dicat gambar warna-warni untuk menarik wisatawan berkunjung. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan ramai mengunjungi Kampung Warna-warni, Malang, Jawa Timur, Minggu (05/11/2017). Ratusan rumah di tepi Sungai Brantas itu dicat gambar warna-warni untuk menarik wisatawan berkunjung. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Salah satu netizen yang setuju adanya tempat-tempat Instagramable semakin banyak adalah @albert_kristian.

Ia mengambil contoh tempat wisata Kampung Warna-warni di Malang yang dulu adalah kampung kumuh yang hendak digusur oleh pemda setempat.

Baca juga: Kampung Warna-Warni Jadi Destinasi Wisata Baru di Malang

Netizen lain yang mendukung ada @giaaft. Ia berpendapat warga setempat juga kecipratan rezeki dari tempat wisata Instagramable. 

"Mereka yang terkena dampaknya secara langsung. Bisa buka lahan parkir, jualan makanan, WC umum berbayar, dll..." tulis @giaaft. 

Ada juga netizen yang mencoba berpendapat netral. Seperti @Desprofit yang berkata tempat wisata Instagramable hadir dan menjamur karena pengaruh dari minat pasar yang besar. 

Namun ia menyebutkan rasanya tidak pantas jika dibilang norak atau nirfaedah, mengingat itu semua soal selera. 

Alhasil perbincangan mengenai menjamurnya wisata Instagramable ini menuai perdebatan panas di media sosial. Sampai saat ini, Selasa (29/10/2019) sudah ada 19.900 retwitt dan 20.000 like atas twitt tersebut. 

Jadi bagaimana tanggapanmu akan keberadaan tempat wisata yang berkonsep Instagramable?  

Baca juga: 7 Kafe Instagramable di Yogyakarta, Cocok Buat Nongkrong Santai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com