Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapai, Rebana Khas Aceh yang Sampai Dikirim ke Luar Negeri

Kompas.com - 30/10/2019, 11:05 WIB
Masriadi ,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Junaidi Hanafiah (40) sedang makan siang di Kompleks Museum Lhokseumawe, Aceh, Minggu (20/10/2019).

Tiga hari terakhir, dia membawa lima rapai (alat musik tradisional Aceh) itu ke kompleks museum.

Tak berharap banyak. Pria asal Desa Blang Weu Panjo, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe itu ingin mengenalkan cara membuat rapai bagi generasi muda.

Di sana, satu set mesin pembuat rapai terpajang. Lengkap dengan kayu Merbo sebagai lingkarannya. Di situlah dia mempraktikan cara mengikis bongkahan kayu menjadi lingkaran bulat.

Junaidi mulai membuat rapai sejak tahun 2012 lalu. Dengan mendirikan usaha kerajinan-Jambo Tuha—di rumahnya.

Junaidi Hasballah, memperlihatkan rapai di Kompleks Museum Lhokseumawe, Aceh, Minggu (20/10/2019)KOMPAS.com/MASRIADI Junaidi Hasballah, memperlihatkan rapai di Kompleks Museum Lhokseumawe, Aceh, Minggu (20/10/2019)

Sepanjang itu pula dia menemuni kerajinan itu. Hubungannya dengan pemain perkusi lintas negara mulai terbina. Dia menjual rapai ke Australia, Malaysia, India dan Amerika Serikat.

“Mereka sebut ini perkusi. Di Aceh ini rapai. Saya dihubungi via handphone jika mereka pesan. Lengkap dengan spesifikasi yang mereka butuhkan,” katanya bangga.

Junaidi boleh berbangga. Dia satu-satunya pengrajin yang memproduksi alat tradisional itu. Tak mudah membuat alat musik.

Butuh kepekaan pendengaran. Setelah jadi, butuh dicoba. Agar nada yang dikeluarkan nyaring dan cocok bagi pemesan.

Dari tangannya ratusan rapai dengan berbagai jenisnya telah lahir. Di Aceh tiga kategori rapai yaitu rapai Geleng, dengan diameter 13 inci sampai 15 inci.

Untuk rapai jenis ini dijual per set sebanyak 12 buah dengan harga Rp 4.5 juta.

Junaidi Hasballah, memperlihatkan rapai di Kompleks Museum Lhokseumawe, Aceh, Minggu (20/10/2019)KOMPAS.com/MASRIADI Junaidi Hasballah, memperlihatkan rapai di Kompleks Museum Lhokseumawe, Aceh, Minggu (20/10/2019)

Sedangkan rapai jenis Uroh dengan diameter 18-20 inci dibandrol Rp 1 juta per buah. Lalu Rapai music dengan diameter 16 sampai 18 inci.

“Itu harga satuannya Rp 600.000-800.000 per buah,” sebutnya.

Untuk menghasilkan kualitas suara yang bagus, maka kulit yang digunakan untuk membalut rapai kulit kambing betina.

“Kalau jantan itu kurang bagus,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com