WAIGEO, KOMPAS.com - Sagu masih menjadi bahan makanan pokok bagi masyarakat di Papua, termasuk di Raja Ampat, Papua Barat.
Tak cuma sebagai pendamping lauk pauk, sagu juga diolah menjadi kue, camilan dan makanan ringan oleh masyarakat setempat.
Para peserta Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 berkesempatan mencicipi 4 jenis makanan tradisional berbahan dasar sagu saat berkunjung ke Kampung Lopintol di Distrik Teluk Mayalibit, Raja Ampat, pada Oktober 2019.
Berikut empat jenis olahan sagu yang dibuat oleh masyarakat Desa Lopintol, Raja Ampat:
Baca juga: Panduan Wisata Lengkap ke Raja Ampat, dari Cara sampai Rincian Biaya
1. Papeda
Papeda merupakan makanan berupa bubur sagu yang kaya serat. Papeda rendah kolesterol dan bernutrisi.
Ada dua jenis sagu untuk membuat papeda, yaitu sagu basah dan sagu kering. Sagu basah biasanya dicampur dengan air panas dan diaduk hingga kental seperti bubur.
Baik papeda dari sagu basah maupun sagu kering nikmat disantap dengan ikan kuah kuning, sayur pakis, daun melinjo dan bunga pepaya.
Keunikan terletak pada cara menikmatinya, yakni dengan cara dihisap melalui pinggiran piring sambil menyeruput kuah asam manis.
2. Gani nu (Sagu bakar)
Gani Nu merupakan makanan ringan berbahan dasar sagu yang pembuatannya menggunakan cetakan tanah liat yang disebut aba na.
Cara membuatnya, sagu basah ditapis menggunakan saringan, kemudian dicampur dengan kelapa parut.
Baca juga: Berenang di Kalibiru Raja Ampat, Airnya Bisa Langsung Diminum
Setelah itu, adonan dicampur dengan gula aren. Cara memasaknya harus menggunakan kayu bakar khusus, sehingga suhu panasnya stabil.
Gani Nu memiliki rasa yang manis dengan tekstur renyah. Lebih mantap menyantap gani nu dengan secangkir teh atau kopi panas.