Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seputar Bioskop Atoom Citeureup, Incaran Joko Anwar untuk Nobar

Kompas.com - 31/10/2019, 20:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Media sosial twitter ramai membicarakan Bioskop Atoom yang berlokasi di Desa Citeureup RT 03/01, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Viralnya Bioskop Atoom bermula saat Sutradara Joko Anwar ingin mengajak penonton nobar (nonton bersama) film Perempuan Tanah Jahanam garapannya.

Rencana nobar tersebut ia bagikan lewat beberapa unggahan di akun Instagramnya @jokoanwar.

Saat masa jaya, Bioskop Atoom selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat. Di balik eksistensi kala itu, bangunan bioskop pertama di Citeureup ini rupanya menyimpan banyak cerita di kalangan warga lokal.

“Dulu saya kan jualan gorengan di sini, nonton tiap hari dah gratis orang sini mah. Bayangkan aja dulu itu di sini banyak papan-papan belom tembok semua di belakang masih banyak hutan,” ungkap Mulani warga lokal yang tinggal puluhan tahun dekat Bioskop Atoom, dikutip dari Tribunnews Bogor.

Ia juga bercerita bahwa pada zaman dulu ada seorang perempuan yang mengalami pendarahan ketika film sedang diputar.

Baca juga: 4 Tempat Angker yang Dilewati Bus Wisata Bandros

Mulani menuturkan, perempuan itu sedang nonton di bangku penonton.

Saat film baru selesai dan lampu dinyalakan, penonton di sekitarnya melihat wanita tersebut telah mengalami pendarahan. Rupanya wanita itu telah melahirkan bayinya.

Sementara itu penjaga keamanan sekitar, Haryanto membenarkan cerita itu dan menjelaskan lebih detail tentang kisah tersebut.

“Itu posisinya lagi nonton jadi bukan aborsi hanya pendarahan aja misalnya kayak di bangku 13 gitu dia nonton pas dinyalakan kelihatan darah. Rupanya perempuan ini pendarahan,” tambahnya menegaskan.

Bioskop Atoom Bogor memiliki cerita sejarah yang dulu ramai kemudian tutup dan terbengkalai.TribunnewsBogor.com Bioskop Atoom Bogor memiliki cerita sejarah yang dulu ramai kemudian tutup dan terbengkalai.

Menurut sejarawan Kabupaten Bogor, Hendra M Astari, Bioskop Atoom sudah tidak beroperasi 21 tahun yang lalu tepatnya tahun 1998. Hal ini dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia kala itu.

“Sejarahnya juga saya pikir belum lama, yang pasti pas kita terkena krismon tahun 1997, bioskop itu tak mampu lagi beroperasi tahun 1998,” kata Hendra ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

Ia melanjutkan, saat itu keadaan ekonomi Indonesia memaksa banyak pekerja untuk diputuskan hubungan kerjanya atau di-PHK. Ini mengakibatkan tempat hiburan banyak seperti bioskop banyak yang tutup karena kekurangan penonton.

Baca juga: Rumah di Gombong Ini Jadi Tempat Wisata, Dulunya Dianggap Rumah Hantu

Jika bicara sejarah Bioskop Atoom, Hendra mengaku belum mengetahui pasti soal sejarah berdirinya bangunan ini. Namun, yang ia ketahui, bioskop ini mulai beroperasi sekitar tahun 1980-an. Kemudian diiringi bioskop-bioskop baru lainnya.

“Seperti halnya di daerah pinggiran Bogor yang lain, banyak juga bermunculan bioskop-bioskop baru. Di Sindangbarang ada bioskop Surya Kencana, di Dramaga ada bioskop Margajaya dan seterusnya,” ujarnya.

Meski merupakan bioskop pertama yang berdiri di Citeureup, kini nama bioskop Atoom hanya tinggal nama. Dibiarkan begitu saja sejak ditinggal penonton 21 tahun yang lalu.

“Ya, di kawasan Citeureup, bioskop atom yang pertama berdiri,” pungkas Hendra.

Baca juga: Hii... Ada Tur ke Rumah Lokasi Syuting Pengabdi Setan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com