BORONG, KOMPAS.com - Mari jelajahi Pantai Selatan dari Kelurahan Watunggene sampai di Kelurahan Tanahrata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur.
Tak ketinggalan sambil menikmati hidangan "Hinga Mbeta" atau rumput laut yang dimasak warga setempat.
Baca juga: Menarilah Bersama Penari Enu Deng Lipa Songke Manggarai Timur
Sepanjang Pantai Selatan mulai dari Mabaruju hingga Nangarawa terdapat rumput laut atau hinga mbeta. Hinga mbeta merupakan bahasa etnis Rongga untuk menyebut rumput laut.
Bagi wisatawan mancanegara dan nusantara yang ingin berwisata di pantai selatan Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur, sebaiknya merasakan dan menikmati hidangan makanan lokal khas warga setempat.
Salah satu dari sekian makanan lokal yang dimasak oleh warga setempat adalah hinga mbeta yang diambil dari laut selatan di Manggarai Timur.
Bagi etnik Rongga rumput laut disebut dengan bahasa lokal dari masyarakat itu dengan sebutan "Hinga Mbeta". Etnik ini sebagian besar mendiami wilayah selatan Kecamatan Kota Komba.
Etnik ini mendiami wilayah selatan sejak ribuan tahun yang lalu dan hingga saat ini berdasarkan laporan penduduk Kecamatan Kota Komba tahun 2011 jumlah penduduknya hanya 8.000 jiwa.
Dalam bahasa Rongga, Hinga berarti belinga dan Mbeta berarti putus. Hinga Mbeta dapat diartikan sebagai telinga yang putus.
Ini merupakan cara orang etnis Rongga untuk membahasakan bahwa betapa nikmatnya rumput laut atau hinga mbeta sesudah dihidangkan.
Dari penuturan tokoh adat suku Motu, Antonius Lajo, konon rumput laut itu sudah dimanfaatkan sejak lama oleh masyarakat etnik Rongga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.