Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Wisata Baru di Aceh untuk Mengamati Burung, Bur Mulo Forest Park

Kompas.com - 01/11/2019, 15:15 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com – Baru-baru ini, sejumlah komunitas pengamat burung, Aceh Birder, menemukan sebuah objek wisata baru di Takengon, Aceh Tengah. 

Obyek wisata tersebut dinamai Bur Mulo Forest Park. Lokasinya tidak jauh dari sebuah tempat ekowisata Bur Telege yang berada di Kampung Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

Lokasi tersebut merupakan hutan wisata yang menyediakan keanekaragaman flora dan fauna, termasuk 91 spesies burung yang berada di kawasan desa tersebut.

Bur Mulo Forest Park adalah tempat bertenggernya puluhan jenis burung yang berhasil diamati oleh sejumlah pengamat burung.

Baca juga: Nikmatnya Ngopi di Kopi Solong, Aceh

Berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang berhasil diamati di hutan itu.

Keberadaan burung endemik Sumatera seperti Sumatran Bulbul atau Brinji Gunung Sumatera, Sumatran Flowerpecker atau Cabai Perut Kuning Sumatera, Sumatran Frogmouth atau Paruh Kodok Kepala Pucat, Sumatran Green Pigeon atau Punai Burung Sumatera, dan lainnya dapat ditemui di Bur Mulo Forest Park. 

Bukan hanya itu, hewan primata seperti Thomas Leaf Monkey atau Lutung Kedih dan Red Giant Flying Squirrel atau tupai terbang juga ada di sini.

Terdapat pula anggrek lokal yaitu Paphiopedilum bungebelangi Metusala section Barbata yang baru ditemukan sekitar tahun 2017.

Kawasan Bur Mulo Forest Park yang merupakan pegunungan, membuat flora dan fauna tumbuh dan berkembang biak dengan baik. 

Baca juga: Memek Makanan Khas Simeulue Aceh, Seperti Apa Rasanya?

 

Waktu terbaik berkunjung ke Bur Mulo Forest Park

Agus Nurza dari komunitas Aceh Birder yang ikut mendesain Bur Mulo Forest Park menyarankan, sebaiknya waktu yang tepat adalah pada pagi hari, saat matahari terbit. 

Hal ini disebabkan burung relatif aktif untuk bergerak dan mencari makan pada pagi hari.

“Sebaiknya datang pagi. Burung sedang sibuk mencari makan, sangat aktif. Udara juga sedang segar sekali," ujarnya, disebuah coffee shop di Takengon, Aceh Tengah, Jumat (29/10/2019).

Wisatawan yang akan menikmati pemandangan dan mengamati burung di tempat tersebut,  baiknya mempersiapkan peralatan kamera lensa zoom  yang baik dan teropong binokular atau monokular

“Akan tetapi, kalau tidak punya peralatan, tidak masalah, pengelola menyediakan teropong yang dapat disewa wisatawan," kata Agus Nurza, yang juga seorang dokter hewan yang sejak lama mendalami wisata burung di Aceh.

Baca juga: Manisnya Rambutan Aceh Sepanjang Musim…

Ia mengaku banyak menerima sejumlah tamu, kebanyakan adalah pengamat burung internasional. Ia juga bertugas memandu para tamu yang hadir mengamati beragam jenis burung tersebut.

Awalnya, pengamatan burung dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) termasuk Bur Mulo Forest Park sudah dilakukan sejak 2013. Selanjutnya, pada tahun 2015 awal kunjungan tamu pengamat burung pertama merupakan wisatawan asal Jepang.

Terakhir, sekitar Agustus 2019, sejumlah wisatawan asal Amerika Serikat berkunjung ke lokasi ini.

”Selain dari luar juga dalam negeri," sambung Agus.

Agus menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan saat ini tercatat 91 Spesies burung di kawasan Desa Hakim Bale Bujang. Dari jumlah tersebut diantaranya 14 Burung endemik sumatra dan bersatus dilindungi.

Wisata pengamatan burung atau avitourism lanjut Agus, merupakan bentuk kegiatan konservasi burung yang dikemas dalam paket wisata pengamatan burung di habitat aslinya atau on the spot.

Avitourism selain berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya kehadiran burung di alam, juga bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi sekitar dan menjaga alam tetap lestari secara berkelanjutan.

Selain Bur Mulo Forest Park, di daerah sekitar juga terdapat obyek wisata Bur Telege dan Dermaga Lukup Penalam Dedalu. 

Potensi wisata dari daerah sekitar seperti kopi gayo, menenun kerawang gayo, seni budaya dan potensi-potensi yang dimiliki desa hakim bale bujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com