Selesai melihat ruangan CCTV, Kompas.com diajak melihat lantai 3 yang tampak belum jadi dan banyak perbaikan sana-sini.
Rupanya lantai ini nantinya akan menjadi food court. Ismanto mengatakan food court ini akan beroperasi rencananya awal tahun 2020.
“Kalau ini nantinya buat food court, udah banyak tenant yang pesan juga. Ini nanti salah satu cara komersialisasi terminal. Jadi nanti ini di lantai 3 bakal ramai, ada supermarket juga, tempat makan, jadi penumpang bisa istirahat makan di lantai 3 nanti, ya mudah-mudahan jadi awal tahun 2020 nanti,” katanya.
Terminal ini juga tampak menggunakan eskalator yang menggunakan sensor kecepatan. Ismanto mengakui, terminal ini baru memiliki empat eskalator dengan sensor kecepatan. Eskalator seperti ini juga menurutnya akan menghemat listrik.
“Kami ingin punya 20 unit, tapi ini baru empat yang pakai sensor kecepatan, padahal ini bisa hemat listrik, kan biaya juga, jadi kalau ada orang aja dia akan 'hidup'. Tapi faktanya ini butuh biaya,” ujar Ismanto.
Selanjutnya, ia memperlihatkan situasi lantai dua yaitu ruang kedatangan. Ruangan ini tampak sepi pada hari-hari biasa.
Namun menurut Ismanto, biasanya ruangan akan ramai pada akhir pekan.
Pada ruang kedatangan ini terdapat beberapa fasilitas seperti ruang ibu dan anak (menyusui), ruang kesehatan, jalur disabilitas, signage atau penanda informasi terminal, dan monitor jadwal kedatangan.
Turun ke lantai Mezzanine, tampak bangunan seperti kios-kios kecil yang ternyata adalah tempat loket-loket perusahaan otobus (PO) menjual tiket.
Sementara itu, lantai dasar dirancang khusus untuk penumpang yang menunggu keberangkatan. Ada fasilitas televisi plasma dan pusat charger telepon genggam.
Gedung B ini juga memiliki fasilitas seperti area bermain anak, ruang baca, dan disediakan kulkas berisi minuman dingin yang bisa dibeli para penumpang jika kehausan.
Tampak suasana berbeda terjadi di Terminal Pulo Gebang. Pantauan Kompas.com, Gedung B inilah yang terkesan paling ramai karena penumpang yang sedang menunggu keberangkatan bus. Ruangan ini juga dingin karena adanya pendingin ruangan ekstra.
Gedung terakhir yang ditunjukkan adalah Gedung D. Gedung ini dijadikan sebagai area keberangkatan dan kedatangan bus TransJakarta dan angkutan kota (angkot).
Terminal Terpadu Pulo Gebang diperuntukkan bukan hanya untuk naik turun penumpang.
Sejak awal, terminal ini juga didesain untuk aktivitas komersil memenuhi kebutuhan fasilitas para calon penumpang dan masyarakat sekitar terminal terpadu ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.