Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sempat Susah Masuk Amerika Serikat, Sesulit Apa Dapat Visa Turis AS?

Kompas.com - 03/11/2019, 11:11 WIB
Albert Supargo,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah dilarang berkunjung ke Amerika Serikat ( AS) pada tahun 2000, sebagaimana dimuat dalam laporan harian New York Times.

Baca juga: Soal Prabowo ke Amerika Serikat, Saran untuk Kemenlu, hingga Respons Kedubes AS...

Namun belakangan, sejak diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo dikabarkan sudah tidak lagi dilarang berkunjung ke Negeri Paman Sam itu.

Baca juga: Ini Kata Kedubes AS soal Prabowo Tak Boleh Masuk Wilayah AS

Pengurusan visa Amerika Serikat, kerap kali menjadi perbincangan hangat di kalangan wisatawan Indonesia. Pasalnya, tidak sedikit permohonan visa yang ditolak oleh pihak kedutaan. Namun, apakah benar sangat sulit mendapatkan visa Amerika Serikat?

Sebenarnya, tidak sedikit pemohon yang berhasil mendapatkan visa Amerika Serikat. Salah satunya warga Jakarta, Jimmy Born (40).

Permohonan visanya diterima oleh kedutaan dan mendapat visa turis yang berlaku selama lima tahun.

“Saat mengajukan permohonan visa ke kedutaan, saya tidak mendapat masalah,” ujar Jimmy, saat diwawancarai oleh Kompas.com, Rabu (30/10/2019). Visa turis pun ia dapat dengan masa proses kurang dari seminggu.

Kota Seattle di Amerika Serikat.Dok. TripAdvisor Kota Seattle di Amerika Serikat.

Proses pengajuan visa diakui tidaklah sulit, ia hanya perlu mengisi beberapa folmulir persyaratan.

“Formulir yang sudah diisi diajukan ke kedutaan. Setelah itu, akan dapat jadwal wawancara oleh kedutaan. Saat kunjungan, diwajibkan untuk bawa KTP, paspor, dan buku tabungan,” ujar Jimmy.

Setelah pengisian formulir, pemohon harus melewati tahap wawancara. Tahap ini diakui Jimmy menjadi tahap penentuan diterima tidaknya permohonan visa.

“Saya ditanyai beberapa pertanyaan, seperti : agenda kunjungan, akan tinggal di mana saat berkunjung, dan pengecekan surat-surat yang saya bawa,” ucap Jimmy.

Baca juga: Mungkinkah Terbang dari Jakarta ke Amerika Serikat Hanya 8 Jam?

 

Proses wawancara tersebut Jimmy akui berlangsung selama 10 menit.

Ternyata, tidak semua orang bernasib sama dengan Jimmy. Ia sempat menceritakan mengalaman pemohon lain, yang berpapasan denganya.

“Waktu itu ada ibu-ibu sama anaknya visanya ditolak. Padahal anaknya terdengar fasih Bahasa Inggrisnya,” ujar Jimmy.

Selain Jimmy, ada juga Yessudhana Lorenza (27). Ia menyatakan permohonan visa Amerika tidaklah sulit.

“Sebenarnya tidak sulit. Asal persiapannya matang dan membawa syarat-syarat yang dibutukan kedubes. Satu hal yang paling penting adalah jujur dan tidak gugup saat wawancara,” ujar Yessudhana saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

Ia mendapat visanya setelah menjalani proses permohonan selama satu minggu lebih.

“Saya ditanyai refrensi kerja, tujuan wisata, tempat tinggal, lama tinggal, dan pengecekan surat-surat yang diperlukan. Ada diminta rincian rekening minimal tiga bulan,” ujar Yessudhana.

Yessudhana berkata jika sudah pernah mendapat visa AS, untuk perpanjangan visa berikut terbilang lebih mudah. Hal tersebut sudah pernah dialaminya. 

Baca juga: Airbnb di Amerika Serikat Ini Tawarkan Tema Kamar Era 90an

selanjutnya...

Pengalaman membuat visa AS selanjutnya datang dari...

Pengalaman yang hampir sama juga dialami oleh Vincent (25). Ia mengajukan visa untuk mengunjungi kakaknya yang kuliah di Los Angeles.

Namun, berbeda dengan cerita Jimmy. Proses wawancara Vincent berlangsung lebih lama, yakni 15 menit.

“Setelah ajukan folmulir secara online, saya dapat jadwal wawancara. Saat wawancara, pihak kedutaan sempat menyanyai secara detil alamat tempat tinggal kakak saya,” ujar Vincent saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

Setelah menjalani proses wawancara, ia berhasil mendapatkan visanya setelah menungu selama satu minggu lebih.

Vicent menjelaskan pentingnya kemampuan Bahasa Inggris. Ia menyatakan hal ini bisa menjadikan nilai plus untuk mendapat visa turis. 

"Awalnya pihak kedutaan akan menyapa dengan Bahasa Inggris. Saat itu saya merespon dengan baik, maka proses wawancara mengunakan Bahasa Inggris. Mungkin ini menjadi salah satu faktor pertimbangan kedutaan," ujar Vincent.

Baca juga: Wahana Roller Coaster Air Pertama di Dunia Bakal Hadir di Amerika Serikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com