Bandara Soetta Ingin Jadi Terbaik, Travel Blogger: Cari Parkir 3 Jam

Belum lagi menunggu interval skytrain yang lama. Alhasil menyita waktu jika ingin transit atau ada keperluan di terminal lain.

Baca juga: Bandara Soetta Ingin Jadi Bandara Terbaik, Ini Kata Pengamat Penerbangan

Terakhir adalah persoalan penanganan bagasai yang terasa sangat lamban. Biasanya, Barry mengaku menghabiskan waktu minimal satu jam setiap pengambilan bagasi.

Jarak antar gate cukup jauh

Travel blogger Sutiknyo atau akrab disapa Bolang Tekno ini juga kurang setuju dengan ajakan yang dikeluarkan Menhub.

Menurutnya, Bandara Soetta masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan jika benar-benar ingin bisa bersaing menjadi bandara terbaik dunia.

Beberapa kekurangan dari Bandara Soetta yang paling besar, menurut Sutiknyo, mulai dari soal bagasi, parkir, kendaraan umum dan jarak antar gate yang sangat jauh.

"Bulan kemarin itu baru landing dari Sumatera terus terbang lagi ke daerah timur nusantara. Landingnya tuh di gate 26 atau 24, terus gua harus transit di ujung lagi. Itu luar biasa jauhnya," katanya.

Baca juga: Ungguli Bandara Beken di Eropa, Soetta Masuk Top 10 Bandara Low-cost Terbaik

Sutinkyo juga merasa ajakan Menhub ini berpotensi menjadi bumerang untuk Indonesia sendiri. 

Sebab, jika berhasil jadi yang terbaik, banyak turis-turis asing datang ke Indonesia dan melihat Bandara Soetta saat ini.

"Bagusnya sih diperbaiki dulu, baru deh kita branding diri kita sebagai yang terbaik. Ini sama Changi aja jauh banget, gimana mau ngalahin Changi," tutup Sutiknyo.

Masih ada harapan

Berbeda dengan travel blogger lainnya, Trinity merasa sah-sah saja Menhub meminta dukungan netizen untuk voting Bandara Soetta jadi yang terbaik di dunia.

Ia merasa Bandara Soetta tidak seburuk apa yang netizen bilang. Plus, perbandingan antara Bandara Soetta dan Changi yang dilakukan netizen tidaklah seimbang.

Baca juga: Sering Transit di Bandara Changi? Coba Daftar “Changi Rewards Travel

"Soal gate juga sebenarnya biasa aja ya. Mungkin karena lorong jalur yang kosong gak ada apa-apa jadi berasa lama,” jelas Trinity ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (3/11/2019).

Walaupun begitu, Trinity tak menampik kondisi fasilitas Bandara Soetta masih banyak yang perlu dibenahi.

Ia menyoroti rambu penanda yang dianggap sedikit. Kondisi ini bisa menyulitkan penumpang  yang baru turun dari pesawat ketika butuh petunjuk lokasi gate lain atau mengambil bagasi.