JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Terminal 3 menjadi salah satu dukungan bagi Bandara Soekarno-Hatta ( Soetta) agar bisa menjadi terbaik di dunia versi Skytrax tahun 2020.
Sejak didirikan tahun 2016, kawasan Terminal 3 memiliki predikat terbesar dibanding dua terminal penumpang lainnya, Yyaitu Terminal 1 dan 2.
Berdiri dengan arsitektur berbeda dari lainnya, Terminal 3 dilengkapi berbagai fasilitas menarik yang lebih memudahkan para pengunjung.
Baca juga: Jalan Panjang Bandara Soekarno-Hatta untuk Jadi Bandara Terbaik Dunia
Namun, di balik itu semua, Terminal 3 Bandara Soetta mempunyai catatan sejarah sendiri sejak diresmikan beberapa tahun silam.
Tak lama setelah diresmikan, misalnya, Terminal 3 pernah dilanda banjir pada Minggu, 14 Agustus 2016. Banjir disebabkan saluran yang tersumbat kotoran saat hujan deras.
Peristiwa serupa terulang pada Oktober 2017. Beberapa area terminal tampak digenangi air akibat hujan deras yang melanda. Atap di tempat tersebut juga tampak bocor.
Kejadian itu pun sempat viral di media sosial dalam sebuah video pendek yang memperlihatkan air mengalir dari salah satu sudut atap yang bocor.
Baca juga: Talang Air Pecah Sebabkan Kebocoran di Terminal 3 Soekarno-Hatta
Beruntung, selama beberapa tahun beroperasi, PT Angkasa Pura II sebagai pihak pengelola Terminal 3 berhasil melakukan berbagai perbaikan di berbagai lini.
Mulai dari rampungnya arsitektur hingga tidak ada lagi cerita kebocoran ketika hujan deras datang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan