Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Nama Kereta Api, Terinspirasi dari Gunung Hingga Ular

Kompas.com - 07/11/2019, 09:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Unik dan indah. Dua hal tersebut yang langsung terpikir ketika mendengar dan melihat nama-nama kereta api Indonesia.

Menurut VP Public Relations PT KAI Edy Kuswoyo, pengambilan nama tersebut terinspirasi dari nama bunga, kota, sungai, gunung, tokoh, kerajaan, hewan hingga gabungan kata.

Tiga nama kereta api relasi baru, misalnya, memiliki nama yang terbilang unik, yaitu Anjasmoro Ekspres, Dharmawangsa Ekspres, dan Sancaka Utara.

Edy menuturkan, nama kereta api Anjasmoro Ekspres relasi baru Pasar Senen – Jombang, terinspirasi dari nama Gunung Anjasmoro di Jawa Timur.

"Nama Anjasmoro Ekspres diambil dari nama Gunung Anjasmoro yang memiliki ketinggian 2.282 mdpl dan merupakan tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tinggi berada di kawasan Jombang, Jawa Timur," kata Edy ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (6/11/2019).

Baca juga: 7 Rute Baru Kereta Api dari Jakarta dan Jadwal Keberangkatannya

Kemudian, nama kereta api Dharmawangsa Ekspres diambil dari salah satu tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata.

Mahabharata adalah seorang raja yang memerintah Kerajaan Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura.

"Ia merupakan yang tertua di antara lima Pandawa, atau para putra Pandu," kata Edy.

"Dalam tradisi pewayangan, Yudistira diberi gelar prabu dan memiliki julukan Puntadewa, sedangkan kerajaannya disebut dengan nama Kerajaan Amarta,” lanjutnya.

Sementara Sancaka Utara, menurut Edy diambil dari nama sosok ular Sanca yang menjadi pengayom dan dapat bertahan di segala keadaan.

Baca juga: Harga Tiket 4 Kereta Api Rute Baru, Jakarta-Surabaya Mulai Rp 160.000

Awalnya, KA Sancaka menggunakan rangkaian kereta campuran kelas eksekutif dan bisnis.

Kemudian tanggal 16 Oktober 2016 rangkaian kereta kelas bisnis diganti menjadi rangkaian kereta kelas ekonomi AC plus.

"Terakhir sejak tanggal 8 April 2019 rangkaian KA ini diganti dengan rangkaian baru berbodi stainless steel dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi AC premium.

Selain itu, KA Sancaka ini juga disertai kereta makan dan pembangkitnya yang juga baru.

Selain ketiga kereta api relasi baru itu, Edy juga menuturkan pengambilan nama salah satu kereta yaitu kereta Sembrani.

Penamaan ini berasal dari hewan mitologi yang diambil dari cerita legenda masyarakat Nusantara.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa saat meluncurkan 50 Taxi Sembrani Exclusive Primkop Husein Sastranegara di Mako Husein Sastranegara, Kota Bandung, Minggu (5/5/19).KOMPAS.com/ACHMAD FAUZI Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa saat meluncurkan 50 Taxi Sembrani Exclusive Primkop Husein Sastranegara di Mako Husein Sastranegara, Kota Bandung, Minggu (5/5/19).
"Sembrani menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan sangat berani. Dalam cerita pewayangan kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu,” ujarnya.

Baca juga: 7 Fakta tentang Kereta Istimewa, Kereta Api Terbaru dari PT. KAI

Selain itu, untuk nama KA penggabungan kata, terinspirasi dari daerah yang dilintasi kereta.

KA Puwojaya, misalnya, berasal dari penggabungan kata Purwokerto–Jayakarta; KA Bangunkarta Jombang-Madiun-Jakarta; KA Kutojaya penggabungan kata Kutoarjo-Jayakarta.

Seperti diketahui, PT KAI baru saja mengumumkan kehadiran kereta api dengan nama dan relasi baru.

Adapun kehadiran kereta baru dan perpanjangan relasi kereta terjadi karena penggunaan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) baru yang ditetapkan melalui Keputusan Menhub Nomor KP 1781 Tahun 2019.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Kereta Api Prioritas dan Sleeper

"Penetapan Gapeka 2019 ini untuk menggantikan Gapeka 2017 yang sebelumnya digunakan oleh KAI," ujar Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmono, dikutip dari siaran pers KAI, Kamis (31/10/2019).

Edi menuturkan, penggunaan Gapeka 2019 akan memengaruhi penggunaan jadwal perjalanan kereta api, waktu tempuh perjalanan, perpanjangan relasi kereta, dan kehadiran kereta baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com