Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Timah, 5 Alasan Kamu Perlu Wisata ke Bangka

Kompas.com - 09/11/2019, 12:19 WIB
Aprillia Ika,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Bangka adalah pulau yang kaya akan timah. Penambangan timah di wilayah ini bahkan sudah dimulai secara tradisional sejak tahun 1700-an.

Sejauh mata memandang, terutama di wilayah pantai, banyak terdapat kapal keruk
timah yang beroperasi.

Pendapatan dari tambang timah saat ini menopang perekonomian Bangka Belitung
hingga 26 persen dari PDB regional wilayah ini.

Namun, harga timah dunia sedang goyah lantaran tertekan perang dagang Amerika
Serikat (AS) dan China.

Sehingga, pemerintah provinsi Bangka Belitung berupaya menghidupkan sektor
pariwisata untuk menopang perekonomian.

Walaupun begitu, Bangka tidak seterkenal Belitung dalam hal pariwisatanya.

Berikut sejumlah objek wisata di Bangka yang bisa Anda nikmati, saat berjalan-
jalan ke pulau ini.

1. Wisata laut

Untuk wisata laut, kebanyakan berada di daerah Sungailiat, sekitar satu jam dari
Pangkal Pinang, ibu kota Provinsi Bangka Belitung.

Salah satu destinasi pantai di wilayah ini yakni Pantai Tongaci Sungailiat.

Lokasi wisata ini berjarak lebih kurang 30 km dari Bandara Depati Amir Pangkal
Pinang.

Memasuki tempat wisata ini, pengunjung dikenakan tarif untuk pengunjung dewasa,
sudah termasuk fasilitas parkir gratis bagi kendaraan.

Selain sebagai wisata pantai, lokasi ini juga menjadi salah satu lokasi wisata
sejarah sebab ada wisata museum, daftar silsilah marga di Bangka, hingga jejak
perjalanan Laksamana Cheng Ho di lokasi ini.

Laksamana Cheng Ho merupakan pimpinan armada laut kekaisaran China yang pernah
mendatangi Kepulauan Nusantara untuk berdiplomasi. Konon kabarnya, ia pernah
singgah di Kepulauan Bangka Belitung.

Ada juga pasukan terakota serta kumpulan patung hewan di lokasi ini. Serta ada
pula lokasi penangkaran penyu.

Jembatan Emas, ikon pariwisata Bangka yang kini rusak. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Jembatan Emas, ikon pariwisata Bangka yang kini rusak.
Wisata lain yang terkait wisata laut yakni site selfie Jembatan Emas. Jembatan
ini jadi ikon Pangkal Pinang.

Sayangnya, saat Kompas.com menuju lokasi, Jembatan Emas ini sudah rusak sistem
hidroliknya.

Saat masih berfungsi, jembatan ini mempercepat jarak dari Pangkal
Pinang ke Sungailiat.

 

2. Wisata bekas reklamasi tambang

Bangka Botanical Garden, lokasi wisata bekas tambang timah di Bangka. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Bangka Botanical Garden, lokasi wisata bekas tambang timah di Bangka.
Namanya juga daerah tambang timah, maka di Bangka juga banyak terdapat lokasi
wisata yang memanfaatkan reklamasi tambang.

Misalnya saja Bangka Botanical Garden. Lokasi ini sekitar 20 menit dari Bandara
Depati Amir, Pangkal Pinang.

Di tempat ini selain ada gazebo, juga ada semacam danau, dan sejumlah satwa yang
ditangkarkan. Ada juga 11 buaya di lokasi ini. Satwa lain seperti aneka burung
hingga owa jawa.

Selain itu, juga ada lokasi tempat pemerahan susu dan para pengunjung pun bisa
membeli susu segar dengan harga murah.

Selain Bangka Botanical Garden, wisata tambang lain yang terkenal yakni Danau
Kaolin di lahan bekas tambang timah di Desa Nibung, Bangka Selatan.

 

3. Wisata religi

Puri Tri Agung melambangkan tiga ajaran Tri Darma yang terdiri dari aliran Konfutse, Budhisme, dan Taoisme. Puri ini jadi ikon wisata reliji di Bangka. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Puri Tri Agung melambangkan tiga ajaran Tri Darma yang terdiri dari aliran Konfutse, Budhisme, dan Taoisme. Puri ini jadi ikon wisata reliji di Bangka.
Masih di Sungailiat, terdapat wisata reliji berupa bangunan tempat ibadah, yakni Puri Tri Agung.

Puri Tri Agung melambangkan tiga ajaran Tri Darma yang terdiri dari aliran Konfutse, Budhisme, dan Taoisme.

Bangunan yang dibangun tahun 2015 ini megah berdiri menghadap ke laut, dan jadi ikon pariwisata di Bangka Belitung.

Lokasinya sekitar 20 kilometer dari kota Pangkal Pinang. Destinasi wisata ini gratis, bagi siapa saja yang ingin mengagumi keindahan alam sekitarnya, berdoa, ataupun sekadar selfie.

Kompas.com berkesempatan masuk ke dalam bangunan yang bentuknya membulat, dan terkesan dengan arsitektur serta seni yang ada di dalamnya.

4. Wisata kuliner

Berwisata tak lengkap jika tak kulineran. Nah di Bangka aneka kulinernya kebanyakan merupakan olahan ikan, lantaran wilayah ini merupakan wilayah kepulauan.

Seporsi kuliner khas Toboali yakni mie ikan Toboali dengan tambahan otak-otak, pempek, jeruk kunci, dan telur tersaji di warung milik Cemilun, Toboali, Bangka Selatan, Kamis (3/8/2017). Mie ikan Toboali disajikan dengan taburan daging ikan parang-parang yang digiling bersama irisan daun seledri dan bawang gorong.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Seporsi kuliner khas Toboali yakni mie ikan Toboali dengan tambahan otak-otak, pempek, jeruk kunci, dan telur tersaji di warung milik Cemilun, Toboali, Bangka Selatan, Kamis (3/8/2017). Mie ikan Toboali disajikan dengan taburan daging ikan parang-parang yang digiling bersama irisan daun seledri dan bawang gorong.

Misalnya saja kuliner ikan lempah kuning, pempek, otak-otak, kerupuk ikan dan sebagainya. Kalau mau yang manis atau gurih, ada martabak.

 

5. Wisata sejarah

Museum Timah Pangkal Pinang, Pulau Bangka, Bangka Belitung. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Museum Timah Pangkal Pinang, Pulau Bangka, Bangka Belitung.
Anda bisa berkunjung ke Museum Timah untuk mengetahui sejarah penambangan timah, sejarah perkebunan lada, sejarah kain khas Bangka dan sebagainya.

Masuk ke museum ini gratis, asalkan pada jam kerja.

Tidak hanya itu, juga ada lokasi wisata Rumah kapitan Lay Nam Sen, yang letaknya tepat berada di depan SwissBell Hotel Pangkal Pinang di Jalan Jenderal Sudirman.

Ceritanya, Lay Nam Sen merupakan salah satu keluarga yang pertama kali bermukim di Pulau Bangka. Rumah ini mulai dibangun setelah masa peralihan VOC ke Pemerintah Belanda.

Masuk ke lokasi ini gratis, bahkan untuk sekadar selfi. Jika lelah melihat-lihat, di belakang rumah ini digunakan sebagai kafe, La Terasse.

Tertarik berkunjung ke Bangka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com