Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Pertama Kali Naik Pesawat, Ini Rasanya

Kompas.com - 11/11/2019, 16:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Zaman sekarang, sebagian orang mungkin sudah pernah naik pesawat. Namun ada juga orang yang belum berkesempatan naik pesawat, saya salah satunya.

Hari itu, Sabtu (9/11/2019) pukul 08.50 WIB, untuk kali pertama sejak 24 tahun usia, saya datang ke Bandara Soekarno-Hatta dan naik pesawat tujuan ke Tanjung Pandan, Belitung.

Jujur, sesaat sebelum masuk ke dalam pesawat usai melakukan pengecekan tiket, data diri, dan menuju gerbang keberangkatan perasaan saya begitu takut.

Sampai waktu keberangkatan tiba, dan semua penumpang dipanggil untuk naik ke pesawat. Saya lantas mencari tempat duduk sesuai yang tertera di tiket.

Bagi yang baru naik pesawat, tentu saya memerhatikan setiap instruksi keselamatan dari pramugari. Antisipasi semisal ada apa-apa selama di jalan, amit-amit. 

Pramugari akan mempraktekkan demo tentang keselamatan pada saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mulai dari cara memasang sabuk pengaman, mematikan telepon genggam, sampai mengenakan pelampung keselamatan dan masker oksigen.

Baca juga: 15 Hal yang Bikin Naik Pesawat Tidak Nyaman

Ketakutan itu pun perlahan-lahan mulai hilang ketika melewati pesawat mulai terbang atau nama bekennya take off. Banyak orang bilang pada saya bahwa momen krusial dalam penerbangan pesawat adalah ketika take off (lepas landas) dan landing (mendarat).

Usai, take off perasaan saya kembali tenang. Saat itu saya begitu menikmati berada untuk kali pertamanya di atas ketinggian 35.000 kaki. Melihat pemandangan berupa gumpalan awan, rasanya tak pernah sedekat ini.

Tentunya saya juga tidak lupa menengok satu hal yang terbilang krusial di pesawat, apalagi kalau bukan toilet.

Ternyata toilet di pesawat sama seperti toilet di moda transportasi lainnya. Hanya pembedanya, toilet di pesawat tidak boleh digunakan ketika take off dan landing karena akan mengganggu penerbangan.

Perjalanan udara memakan waktu sekitar 45 menit dari bandara Soekarno-Hatta ke bandara HAS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan.

Munculah pemberitahuan bahwa pesawat akan siap landing di Bandara Tanjung Pandan. Saat itu, penumpang diminta untuk tetap tenang dan kembali menggunakan sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, melipat meja, dan menaikan penutup jendela karena pesawat akan mendarat.

Baca juga: Apakah Kita Boleh Sembarangan Duduk di Dekat Pintu Darurat Pesawat?

Tiba di bandara HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung, Sabtu (9/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Tiba di bandara HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung, Sabtu (9/11/2019).

Pendaratan pesawat berjalan dengan baik meski agak sedikit kasar. Ternyata ketika mendarat, pesawat terasa berjalan begitu cepat dan seketika berubah melambat. Saya tiba di Bandara Tanjung Pandan pukul 09.45 WIB.

Setelah itu, saya turun dari pesawat dan masuk ke dalam bandara. Tak lupa saya berfoto di depan gambar bertuliskan ‘I’m In Belitong’ yang menandakan pernah berkunjung ke Belitung.

Karena barang bawaan saya tidak banyak maka saya tidak menunggu proses pengambilan barang dari bagasi.

Baca juga: Tips Mengisi Informasi di Label Bagasi Koper

Tentunya beda cerita jika membawa barang berlebih, saya wajib memasukkannya ke dalam bagasi pesawat, dan menunggunya ketika sampai di bandara tujuan.

Akhirnya setelah 24 tahun, rasa ingin tahu saya menggunakan pesawat terbayarkan. Kini saya resmi pernah naik pesawat.

Jika ditanya rasanya, saya menikmati dan percaya bahwa pesawat adalah moda transportasi yang aman dan nyaman. Jadi, rasanya tidak perlu takut ketika naik pesawat. Namun tentunya jangan lupa baca banyak informasi dan persiapan yang harus dilakukan sebelum naik pesawat. 

Baca juga: 7 Tips BAB di Pesawat, Waktu Terbaik dan Cara Hilangkan Bau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com