Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Baru di Candi Borobudur

Kompas.com - 14/11/2019, 08:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Nama Candi Borobudur sudah sohor di dunia, salah satunya dari sisi keindahan bangunan.

Namun, aspek itu saja dianggap tak cukup untuk menarik minat orang untuk datang ke candi yang didirikan pada abad ke-8 ini.

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk menampilkan paket wisata baru di Candi Borobudur.

Baca juga: Tips Memotret Candi Borobudur dari Jarak 5.000 Meter

Menurut Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Seni, Tradisi, dan Budaya Kemenparekraf, Revalino Tobing, potensi wisata Candi Borobudur sangat besar.

"Candi ini luar biasa. Kalau orang hanya tau tentang Bali, lho Borobudur juga ada. Ini juga terkenal," katanya di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Ia menambahkan, Candi Borobudur kian menarik jika ada rancangan berupa story telling dan interpretatif tour, sehingga wisatawan tidak hanya satu kali berkunjung karena alasan bosan.

Baca juga: Puncak Suroloyo, Tempat Melihat Megahnya Candi Borobudur

Sebab, berbeda dengan destinasi wisata lainnya, Candi Borobudur tidak mengalami perubahan bentuk, mengingat statusnya sebagai warisan budaya dunia.

Menurutnya, yang perlu dirubah agar menjaga wisatawan untuk datang terus ke Borobudur adalah dengan menambahkan cerita legenda di sana.

"Tema cerita harus menarik, sehingga orang datang dan datang lagi, tidak monoton. Segi apa yang kira-kira mereka ingi tahu dan lihat, ini kita sampaikan," tambah Revalino.

Kehilangan nilai

Kapal Borobudur adalah kapal layar kayu bercadik ganda yang digambarkan dalam beberapa relief Candi Borobudur.KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Kapal Borobudur adalah kapal layar kayu bercadik ganda yang digambarkan dalam beberapa relief Candi Borobudur.
Tim UGM Sidiq Wicaksono menceritakan awal mula ketertarikan membuat story telling dan interpretatif tour Candi Borobudur karena wisata candi selama ini seolah-olah kehilangan nilai.

"Borobudur ini kehilangan value. Mereka cuman tahu Borobudur itu warisan dunia. Hanya menampilkan tempat ibadah orang Budha, padahal lebih dari itu," kata Sidiq.

"Tema besar penelitian ini adalah Mandala wohing padhang ing jagad atau cahaya yang menerangi alam semesta, karena kita melihat Borobudur ini lengkap," lanjutnya.

Baca juga: Menikmati Matahari Terbit dengan Latar Candi Borobudur Berkabut, Indahnya...

Riset yang ia buat bersama timnya akan dijadikan bahan kajian Balai Konservasi Candi Borobudur pada tahun 2020.

Dari riset awal, Tim UGM telah menemukan delapan cerita menarik yang ada di relief Candi Borobudur, dua di antaranya mengenai Ratu Kinari dan kelahiran Budha dalam bentuk hewan kelinci.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com