JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi atraksi, akses dan amenitas (3A), serta ekosistem pariwisata di Maluku Utara terus dipantau pasca dilanda gempa 7,1 SR pada Kamis (14/11/2019) malam.
Pengawasan itu langsung dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Kami sangat berempati dengan musibah ini," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural dan Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Guntur Sakti di Jakarta (15/11/2019).
Ia berharap situasi akan kembali pulih dan berangsur normal.
Guntur mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan yang tengah beraktivitas wisata di wilayah Maluku Utara dan sekitarnya agar tetap waspada.
Selain itu, masyarakat dan wisatawan diharapkan tidak mudah percaya begitu saja dengan informasi yang beredar di media sosial.
Kemeparekraf disebut terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta warga sekitar lokasi yang terdampak gempa agar tidak panik atau terpengaruh dengan informasi hoaks.
Sebab, biasanya informasi hoaks kerap kali muncul saat bencana terjadi.
"Kami akan terus meng-update dan menginformasikan secara jelas kondisi terkini kepada wisatawan dan masyarakat," kata Guntur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.