Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Minum Teh di China, Perantara Pelancar Bisnis

Kompas.com - 17/11/2019, 09:10 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Kemudian tea scoop untuk takaran, sehingga tidak perlu menimbang-nimbang lagi.

Ada juga bowl of appreciation di mana berfungsi memperlihatkan daun kering kepada tamu untuk mempersilahkan mencium dan melihat duan teh.

Baca juga: Harry Potter Jadi Nyata, Yuk Coba Meramal dengan Teh

Lalu ada tea needle, jarum untuk menembus daun teh yang menyumbat teh dari pot. Ada mangkuk air untuk membuang air seduhan pertama.

Tata cara minum teh

Untuk tata caranya minum teh, pertama tuan rumah harus memberi salam kepada tamu dan mempersilakan duduk.

Setelah duduk, tamu diberikan apresiasi sebagai bentuk menghargai dengan menyodorkan daun teh yang akan diseduh. Tamu dibiarkan mencium aroma dari teh itu sendiri.

Kemudian teh dibilas. Pembilasan dilakukan bukan berarti daun teh kotor.

"Tapi, merangsang teh agar siap berekstrasi dari kondisi sangat kering. Nah, air bilasan teh yang pertama itu di buang. Lalu seduh yang kedua dan selanjutnya disajikan," katanya.

Baca juga: Tidak Sulit Membuat Teh Telur Khas Padang Agar Tidak Amis

 

Untuk menyeduhnya juga tidak samapai hitungan menit, cukup 15-20 detik.

Setelah itu, ketika semua teh sudah di tuang ke cangkir, maka tamu harus menunggu tuan rumah mempersilakan untuk menikmati teh.

Saat semua tamu sudah mencicipi teh, giliran tuan rumah yang meminum. Hal ini dilakukan untuk menghargai para tamu.

Saat minum tehn tidak disarankan untuk buru-buru, melainkan perlahan dan menikmati.

Baca juga: 5 Fakta Liang Teh, Minuman Herbal Tradisional China yang Berkhasiat

Sebab, proses meminum dan menyedu teh merupakan untuk menenangkan diri.

Sebagai makanan kecilnya terdapat, dim sum, kacang kuaci, dan masih banyak lagi.

Kemudian, jika sudah merasa cukup meminum tehnya, tamu dapat menyisihkan cangkir ke tepi meja sebagai tanda jika sudah tidak ingin meminum teh lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com