Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakteristik Wisatawan Muslim Dunia yang Datang ke Indonesia

Kompas.com - 17/11/2019, 16:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia tahun 2019 versi Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019. 

Peringkat itu bisa dipertahankan jika ekosistem wisata halal dapat dibangun dengan baik.

Salah satu yang bisa dilakukan dengan memperbaiki ekosistem itu adalah mengetahui lebih dulu profil dan preferensi pengunjung ke Indonesia, terutama wisatawan Muslim dunia yang merupakan target konsumen.

Sekjen Perhimpunan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Imaduddin mengungkapkan, masing-masing negara wisatawan Muslim yang datang ke Indonesia memiliki profil dan pilihan berbeda.

Baca juga: Mantan Wamen Pariwisata: Wisata Halal Bukan Halalkan Destinasi

Imaduddin mencontohkan profil wisatawan Muslim yang datang ke Indonesia dari beberapa daerah seperti: Mena (middle east dan north africa), Eropa dan Asia-Pasifik.

Wisatawan ketiga daerah tersebut paling sering datang ke Indonesia, namun memiliki perbedaan karakteristik.

Tujuan

Mena, misalnya, saat datang ke Indonesia, wisatawan Muslim dari daerah sana lebih suka alam dan pemandangan, belanja serta suasana dingin seperti puncak.

Berbeda dengan wisatawan asal Eropa yang justru lebih suka sight seeing, menelusuri jejak Islam di Nusantara dan adventures

Sementara itu wisatawan Asia Pasifik suka dengan sight seeing, belanja, alam dan pemandangan serta sejarah Islam.

Baca juga: Mengintip Kepri dan Lombok Sebagai Destinasi Halal Unggulan

"Kalau wisatawan Malaysia dan Brunnei Darussalam, misalnya, lebih suka jejak sejarah seperti jejak Wali Songo. Jadi Wali Songo trip cocok," kata Imaduddin saat ISEF 2019, Jakarta.

ISEF 2019KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA ISEF 2019
Destinasi

Sementara itu, dari segi destinasi, wisatawan dari setiap daerah pun berbeda. Mena, misalnya, lebih suka ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera.

Sementara itu, wisatawan Muslim asal Eropa lebih suka ke Aceh, Sumatera Barat dan NTB.

Terakhir, wisatawan asal Asia Pasifik lebih suka ke Aceh, Jakarta, Jawa Barat, NTB dan Sumatera Barat.

Baca juga: Taiwan, Salah Satu Pilihan Destinasi Wisata Halal Terbaik

Akomodasi

Soal tempat menginap, masing-masing wisatawan pun memiliki pilihan dan standar.

Wisatawan Muslim asal Eropa dan Asia Pasifik tak masalah jika harus menginap di hotel di bawah bintang empat.

Begitu juga dengan channel pemesanan. Wisatawan dari dua daerah tersebut biasa memesan lewat agen perjalanan atau online.

Sementara itu, wisatawan asal Mena justru lebih memilih hotel bintang empat dan lima. Mereka biasanya memesan lewat agen perjalanan.

Karakteristik pemesanan Mena juga biasanya besar, dan very late booking.

Baca juga: Q Grand Dafam, Hotel Syariah Pertama di Kalsel

Kuliner

Sementara itu, pilihan kuliner wisatawan dari negara-negara tersebut juga berbeda. Mena cenderung makanan Timur Tengah yang harus tersedia. 

Sedangkan Eropa dan Asia Pasifik cenderung sama, yakni pilihan kuliner halal.

Tak berbeda

Secara garis besar, menurut Imaduddin, traveling wisatawan Muslim sebagian besar tidak beda dengan wisatawan lain.

"Perbedaan mereka pada extended services," kata Imaduddin.

Baca juga: Perihal Wisata Halal di Banyuwangi, Guru Besar Pariwisata Ini Berikan Penjelasan

Pelayanan tambahan itu berupa kebutuhan akan tempat shalat, wudhu hingga kuliner halal.

Selain itu, jika ingin lebih menarik bagi wisatawan Muslim, pastikan tahu karakteristik dan profil dari masing-masing negara, seperti yang sudah dijelaskan. 

"Buat itinerary khusus dengan profil dan karakteristik wisatawan, bukan itinerary umum," kata Imaduddin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com