Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pulau Lengkuas dan Mercusuar yang Didirikan Sejak Era Kolonial

Kompas.com - 17/11/2019, 17:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


BELITUNG, KOMPAS.com - Provinsi Bangka Belitung memiliki sebuah pulau unik yang identik dengan mercusuar bersejarahnya. Pulau itu bernama Lengkuas.

Kompas.com mengunjungi Pulau Lengkuas pada Minggu (10/11/2019) yang terletak di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

Saat menginjakkan kaki di pulau sebelah timur Pulau Belitung ini, kamu akan melihat sebuah mercusuar kira-kira berukuran 50 meter berdiri kokoh.

Mencursuar itu sudah ada sejak tahun 1882 dan sarat akan sejarah.

Baca juga: Pelesir di Pulau Lengkuas, Makan Siput Gonggong hingga Mandi Ikan

Pemandu wisata Eksa mengatakan, mercusuar yang dibangun pada era kolonial Belanda ini memiliki 18 lantai.

Sayangnya, pengunjung tidak diperbolehkan menaiki mercusuar sejak tahun 2017.

Pengunjung berfoto di depan papan bertuliskan Selamat Datang di Pulau Lengkuas Belitong, Minggu (10/11/2019). Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan domestik dan mancanegara juga pernah berkunjung ke pulau ini.Nicholas Ryan Aditya Pengunjung berfoto di depan papan bertuliskan Selamat Datang di Pulau Lengkuas Belitong, Minggu (10/11/2019). Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan domestik dan mancanegara juga pernah berkunjung ke pulau ini.
"Karena alasan banyaknya kotoran atau sampah yang dibawa pengunjung," kata Eksa.

Meski tak berkesempatan menatap Belitung dari puncak mercusuar, kamu bisa tetap ditakjubkan oleh alam sekitar Pulau Lengkuas ini.

Baca juga: 4 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Liburan di Pulau Lengkuas

Salah satu dari ratusan pulau yang ada di Provinsi Bangka Belitung ini mempunyai nilai eksotis tinggi.

Pantauan Kompas.com, pasir putih di sepanjang garis pantai masih terlihat, dan air laut biru yang memukau mata mampu menambah kesan eksotis yang ada di pulau ini.

Kumpulan bongkahan batu granit besar yang ada di Pulau Lengkuas, Minggu (10/11/2019). Batu-batu raksasa ini muncul karena pasir yang semakin lama semakin menurun dan membuat batu muncul ke permukaan.Nicholas Ryan Aditya Kumpulan bongkahan batu granit besar yang ada di Pulau Lengkuas, Minggu (10/11/2019). Batu-batu raksasa ini muncul karena pasir yang semakin lama semakin menurun dan membuat batu muncul ke permukaan.
Tak lupa, kamu dapat melihat batu-batu granit yang berukuran lebih besar dari rumah berjejeran di tepi pantai.

Konon, menurut Eksa, dulu batu-batu itu tak sebesar sekarang. Batu yang sekarang tampak besar adalah hasil dari pasir yang semakin lama semakin menurun dan membuat batu yang letaknya di dalam kemudian muncul ke permukaan.

"Jadi di bawah (pasir) itu kemungkinan lebih besar lagi, jadi ini ibaratnya baru jarinya aja yang keluar, belum tangannya," ujarnya.

Baca juga: 4 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Liburan di Pulau Lengkuas

Tak perlu khawatir, fasilitas yang ada di Pulau Lengkuas terhitung lengkap. Ada hotel dengan harga murah, warung makan hingga toilet umum yang tersedia.

Jika kamu me Pulau Lengkuas, spot yang tak boleh dilewatkan adalah memancing dan snorkeling.

Ikan-ikan di sana begitu jelas terlihat karena air biru yang masih jernih dan belum tercemar di pulau ini.

Mercusuar Pulau Lengkuas yang tampak tinggi menjulang di tengah-tengah bebatuan granit, Minggu (10/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Mercusuar Pulau Lengkuas yang tampak tinggi menjulang di tengah-tengah bebatuan granit, Minggu (10/11/2019).
Nah, jika tertarik mengunjungi Pulau Lengkuas, Kamu bisa menikmati keindahan alam dan melihat mercusuar zaman Belanda ini dengan waktu terbaik pada bulan Maret hingga November karena air sedang tenang-tenangnya.

Jika lewat bulan tersebut, maka ombak akan lebih besar dan angin lebih kencang.

Untuk menuju ke Pulau Lengkuas, kamu bisa sewa kapal dari dermaga Pantai Tanjung Kelayang dengan kisaran harga Rp 350.000 hingga Rp 500.000.

Perjalanan menuju pulau ini akan memakan waktu sekitar 30 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com