Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicip Kopi Hitam Tanpa Ampas Khas Kedai Kong Djie di Belitung

Kompas.com - 18/11/2019, 20:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain punya panorama dan obyek wisata alam ciamik, Belitung memiliki julukan lain yang menggoda--Kota 1001 Warung Kopi.

Uniknya, meski terkenal dengan julukan itu, daerah ini tak memiliki ladang kopi. Suplai biji kopi disebut datang dari Lampung, dan diolah dengan sajian khas Belitung.

Baca juga: Penggemar Laskar Pelangi, Jangan Lewatkan Museum Kata Saat ke Belitung

Nah, salah satu kedai kopi yang wajib dikunjungi saat di Belitung adalah kedai kopi Kong Djie. Warung kopi yang berdiri sejak 1943 ini salah satu paling sohor dan tua di Belitung.

Kompas.com berkunjung ke salah satu kedainya yang terletak di Jalan Nuri V Nomor 89 Air Saga, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung.

Kedai Kopi Kong Djie yang berdiri sejak 1943. Kopi Kong Djie dikenal paling lama ada di Belitung dan menjadi patokan dari kedai-kedai kopi yang ada di Belitung.Nicholas Ryan Aditya Kedai Kopi Kong Djie yang berdiri sejak 1943. Kopi Kong Djie dikenal paling lama ada di Belitung dan menjadi patokan dari kedai-kedai kopi yang ada di Belitung.
Selain usia yang tua, sisi lain yang menarik dari Kong Djie adalah sajian kopi tanpa ampas. Hal ini tak lepas dari cara pembuatannya yang unik.

Jika kamu melihat proses pembuatannya, terdapat tiga ceret berukuran besar. Ketiga ceret itu punya fungsi masing-masing.

Baca juga: Menikmati Makan Bedulang, Tradisi Turun-temurun Khas Belitung

Peracik di kedai kopi Kong Djie, Nurul, menjelaskan ceret paling besar berisi air matang. Lalu di tengah berisi kopi kental. Lalu ada ceret lain yang berfungsi penyaringan.

"Makanya kalau minum kopi Kong Djie tidak akan menemukan ampas," katanya.

Salah satu kopi favorit di Kong Djie adalah Kopi O. Kompas.com sempat mencicip, dan rasanya pun nikmat.

Ada rasa pahit khas biji kopi Robusta asal Lampung. Lalu ada aroma dan keasaman khas Arabika dari kopi Jawa.

Baca juga: Fakultas Pariwisata Bakal Dibangun di Belitung Timur

Untuk harganya, kopi Kong Djie dapat kamu nikmati mulai dari harga Rp 8.000 untuk kopi O atau kopi hitam murni.

Sementara kopi susu mulai harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000 untuk kopi susu.

Bubuk kopi Kong Djie dijual dengan harga Rp 35.000. Kopi ini sudah ada sejak tahun 1943 dan telah ada di lebih dari 12 cabang di Belitung.Nicholas Ryan Aditya Bubuk kopi Kong Djie dijual dengan harga Rp 35.000. Kopi ini sudah ada sejak tahun 1943 dan telah ada di lebih dari 12 cabang di Belitung.
Untuk jam operasional, kedai kelapa Kong Djie Belitung buka mulai pukul 07.00 hingga 23.00 WIB.

Baca juga: 5 Spot Foto yang Wajib Dikunjungi di Bukit Peramun, Belitung

Kedai ini juga cocok sebagai tempat nongkrong berbincang-bincang dengan teman, keluarga, dan kerabat.

Nah, jika ingin membeli kopi bubuk Kong Djie, kamu bisa mendapatkannya mulai dari harga Rp 35.000.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com