Keuntungan bisnis minuman boba
Nah, jika berbicara keuntungan menjual minuman boba milk tea, menurut Ratna, bisa mendapatkan berlipat.
"Kita bisa jual harga per botol, misalnya Rp 15.000, dengan untung Rp 10.000 per botol dengan bahan-bahan yang murah (tadi). Berarti, kalau bisa jual 30 botol (per hari), berarti (dapat untung) Rp 300.000 per hari.
"Kalau satu bulan, (bisa dapat untung) Rp 9 juta, hanya dengan modal dengan beberapa ratus ribu doang," lanjutnya.
Ratna menyarankan, selain via offline, penjualan minuman boba juga bisa dilakukan via online untuk meningkatkan pembeli dan jangkauan.
Namun Ratna mengingatkan untuk memerhatikan higienitas peralatan dan bahan, sehingga dapat lebih dipercaya oleh pelanggan.
Namun, jika memiliki modal besar, kamu bisa melirik franchise minuman boba yang sudah punya nama, salah satunya Fat Straw yang sudah buka sejak 2013.
Pemilik Fat Straw, Melyani, mengungkapkan, bisnis minuman boba masih sangat menjanjikan.
"Peminatnya masih banyak," kata Melyani saat di SIAL Interfood 2019.
Melihat potensi itu, Melyani pun membuka kesempatan bagi orang yang ingin menjalin kerjasama dan membuka Fat Straw di tempat lain.
Baca juga: Seluk-beluk Merintis Bisnis Gelato, Sebulan Bisa Untung Rp 60 Juta
Harga yang ditawarkan disebut terjangkau, Rp 350 juta. Dengan harga tersebut, maka mendapatkan izin selama tiga tahun, termasuk peralatan, desain, bahan, dekorasi, furnish outlet dan pelatihan karyawan.
"Kecuali tempat yang disediakan mereka sendiri," katanya.
Sementara itu, soal potensi keuntungan, Melyani mengaku cukup menjanjikan.
Ia menggambarkan, rata-rata penjualan per hari Fat Straw paling rendah adalah 135 cup, kemudian sedang 200 cup dan tinggi 300 cup.
Baca juga: 5 Tips Membeli Boba di Pekan Boba PergiKuliner, Ada Free Tester
"Nah, untuk estimasi total penjualan per bulan yang paling tinggi ada di Rp 252 juta, dan untuk yang sedang Rp 168 juta, kalau rendah Rp 113 juta," kata Melyani.