JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kian serius menggarap wisata kesehatan di Indonesia. Hal ini melihat potensi dari wisata tersebut.
Ada empat klaster dari wisata kesehatan, mulai dari wisata medis, wisata kebugaran dan jamu, wisata olahraga yang mendukung kesehatan dan wisata ilmiah kesehatan.
Dari sederet potensi, menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, wisata kebugaran dan jamu akan menjadi prioritas untuk sektor wisata kesehatan.
Prioritas ini lantaran keduanya memiliki prospek kesehatan, budaya dan ekonomi yang tinggi.
"Penetapan wisata kebugaran dan jamu menjadi prioritas ini merupakan keputusan yang tepat," kata Terawan di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
"(Sebab) selain mempunyai nilai jual yang tinggi, Indonesia menawarkan tindakan promotif dan preventif lebih utama dalam bidang kesehatan," lanjutnya.
Baca juga: Alasan Lain ke Thailand, Wisata Kesehatan Termasuk Operasi Plastik
Jamu, misalnya, menurut Terawan, dikenal sebagai ramuan herbal tradisional khas Indonesia yang sudah digunakan secara turun temurun.
Jamu juga dipercaya memiliki khasiat-khasiat yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan melindungi diri dari penyakit sehingga bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan.
Hal ini bisa sebagai upaya mengenalkan ramuan herbal asli Indonesia ke kancah internasional.
"Selain itu pengembangan wisata kesehatan, diharapkan mampu menciptakan multiplier effect untuk menumbuhkan minat investasi di bidang pelayanan wisata kesehatan," katanya.
Baca juga: Hidup Stres? Coba Hilangkan dengan Wisata Kesehatan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.