Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Vagina di London Dibuka, Apa Saja Isinya?

Kompas.com - 20/11/2019, 22:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sekilas, jika dilihat dari luar, tempat mungil di Camden's Stables Market London ini tampak seperti kafe kekinian atau toko lainnya.

Namun, saat mulai masuk ke dalam, ternyata bangunan tersebut adalah Museum Vagina pertama di dunia yang baru dibuka di London, Sabtu (16/11/2019).

Dilansir dari situs Forbes, museum ini didirikan setelah kampanye urun dana yang mengumpulkan hampir 65 ribu dolar AS dari para pendukung di seluruh dunia.

Pendirian Museum Vagina ini untuk mendidik, memberi informasi kepada orang-orang tentang anatomi ginekologi, dan menyediakan ruang untuk mendengar dan mendiskusikan subyek tabu di sekitar tubuh perempuan.

Baca juga: Unik, Museum Vagina Pertama di Dunia Bakal Buka di London

Museum VaginaAmanda Jasnowski Pascual for The New York Times Museum Vagina
Lantas ada apa saja di dalam museum vagina?

Ruang museum terbagi menjadi dua: setengah untuk toko suvenir dan sisanya untuk ruang pameran.

Pameran perdana di museum ini adalah "Muff Busters: Vagina Myths and How To Fight Them."

Di ruang pameran ini, tampak banyak banner yang menjelaskan soal mitos dan fakta soal organ intim perempuan tersebut.

Baca juga: Poze, Instalasi Museum Foto Instagrammable di Jakarta

Salah satunya seperti mitos penggunaan tampon (pembersih vagina) yang bisa bikin perempuan tidak perempuan. Padahal, faktanya tak demikian.

Di banner tersebut juga menjelaskan beberapa alasan bahwa itu adalah mitos semata.

Lalu ada mitos soal mitos menstruasi itu kotor.

Florence Schechter, pendiri Museum Vagina pertama di dunia. Ia berhasil mengumpulkan urun dana dari para pendukung sebanyak hampir 65 ribu dollar AS untuk mewujudkan museum vagina.AFP via getty images Florence Schechter, pendiri Museum Vagina pertama di dunia. Ia berhasil mengumpulkan urun dana dari para pendukung sebanyak hampir 65 ribu dollar AS untuk mewujudkan museum vagina.
Hal lain yang bisa ditemukan di museum vagina adalah sculptures tentang anatomi dan proses ginekologi.

Ada juga buku-buku yang menjelaskan mengenai organ intim perempuan tersebut.

Museum juga bisa digunakan sebagai tempat diskusi dan pertunjukkan.

Baca juga: Penggemar Laskar Pelangi, Jangan Lewatkan Museum Kata Saat ke Belitung

Menurut kurator museum Sarah Creed, Museum Vagina bisa menjadi tempat untuk mendiskusikan anatomi mereka secara terbuka, serta tidak ada stigma atau rasa malu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com