MAGELANG, KOMPAS.com - Selain relief tentang Dewi Hariti dan Dewa Kuwera, Candi Mendut memiliki keunikan lain yang menarik pehatian.
Satu di antara keunikan lainnya dapat ditemukan di sebelah kiri pos penjaga Candi Mendut. Di tempat ini, ada sebuah monumen ungkapan terimakasih seoerang ibu dari Jepang.
Kompas.com berkesempatan melihat dan mengetahui cerita di balik monumen ini lewat Tim Ahli Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana.
"Ceritanya, ada seorang ibu yang mempunyai anak perempuan yang lumpuh pada tahun 1970-an, namun tak tersembuhkan," ujar Louie.
Ibu tersebut memiliki nama Shizuko Miyagawa.
Meskipun sudah dibawa berobat ke mana pun, anak perempuan Miyagawa tak kunjung sembuh.
Suatu ketika, Miyagawa yang merupakan pengikut ajaran Budha Shingon atau salah satu aliran utama Agama Budha di Jepang, mendapatkan ilham untuk pergi ke daerah Mendut ini.
Saat kembali ke Jepang, keajaiban datang. Miyagawa mendapati anaknya sembuh dari penyakit yang diderita selama ini.
Sebagai ungkapan rasa syukur, Miyagawa pun membangun sebuah Monumen Persahabatan Indonesia-Jepang yang kini masih berdiri tegak.
Monumen yang diresmikan pada bulan Februari tahun 1985 ini berbentuk sebuah prasasti tembaga yang dipasang di sebuah balok batu di tengah monumen.
Monumen ini dikelilingi pilar-pilar batu andesit Merapi bertuliskan huruf Jepang.
Selain itu, monumen juga sudah mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat itu.
Keberadaan monumen ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung dari Jepang ke Indonesia.
"Terutama untuk wisatawan yang melakukan perjalanan spiritual di Candi Mendut dan Candi Borobudur," tambah Louie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.