Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Oleh-oleh Khas Belitung yang Dijamin Awet Disimpan

Kompas.com - 22/11/2019, 09:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Belitung memang terkenal sebagai pulau yang memiliki keanekaragaman hayati mulai dari pemandangan alamnya, hingga flora dan faunanya.

Pualu ini juga terkenal dengan makanan yang lezat. Tak lengkap rasanya bila tak membawa oleh-oleh makanan khas daerah yang masuk dalam Provinsi Bangka Belitung ini.

Kompas.com ketika hendak pulang dari Beling, mampir sejenak untuk membeli buah tangan  di Toko Oleh-oleh Klapa Belitung, Jalan Air Saga Nomor 89, Air Saga, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung.

Sebelum membeli oleh-oleh, kami bertanya ke pemandu wisata yang juga warga lokal Belitung, Eksa, untuk memilih makanan apa saja yang akan wajib dibeli.

Menurut Eksa, makanan oleh-oleh di Belitung dibagi menjadi dua kategori, yaitu oleh-oleh basah dan oleh-oleh kering. Berikut rekomendasi oleh-oleh Belitung yang terdiri dari oleh-oleh kering, dijamin awet untuk dibawa ke luar kota:

Baca juga: Penggemar Laskar Pelangi, Jangan Lewatkan Museum Kata Saat ke Belitung

1. Lada Putih

Lada putih menjadi oleh-oleh kering nomor satu di Belitung. Hal ini dikarenakan faktor bahwa Belitung merupakan pengekspor lada putih terbesar nasional. Selain itu, Belitung juga dikenal sebagai daerah dengan penghasil lada putih terbaik.

"Banyak sekali kebun lada putih di sini," kata Eksa.

Maka dari itu, kamu bisa membawa oleh-oleh kering berupa lada putih untuk dimanfaatkan sebagai bumbu dapurmu ketika memasak.

Terasi atau belacan khas Belitung. Terasi menjadi makanan nomor dua yang harus dibawa pulang wisatawan ketika ke Belitung. Rasa khas udang rebon akan nikmat apabila dijadikan sebagai sambal terasi.Nicholas Ryan Aditya Terasi atau belacan khas Belitung. Terasi menjadi makanan nomor dua yang harus dibawa pulang wisatawan ketika ke Belitung. Rasa khas udang rebon akan nikmat apabila dijadikan sebagai sambal terasi.

2. Terasi atau belacan

Terasi memiliki keistimewaan sendiri di Belitung. Pulau Belitung yang dikeliling lautan membuatnya mampu menghasilkan terasi dengan kualitas wahid.

Bumbu masak yang memiliki nama lain belacan ini dibuat dari ikan atau udang rebon yang difermentasikan.

Provinsi Bangka Belitung terkenal dengan penghasil belacan seperti Toboali, Bangka Selatan. Sedangkan di Belitung, industri rumahan yang mengolah belacan ada di Desa Sijuk.

Baca juga: Ini Bedanya Terasi Malaysia dengan Terasi Indonesia...

 

Belacan olahan Sijuk ini diolah langsung dari udang rebon segar hasil tangkapan nelayan sekitar.

Terasi atau belacan khas Belitung ini biasa digunakan sebagai bumbu beragam jenis makanan. Paling terkenal adalah sambal belacan.

 

Kemplang merupakan makanan nomor tiga yang harus dibawa pulang ketika ke Belitung. Makanan berbahan dasar ikan ini akan lebih nikmat bila dicocol sambal terasi.Nicholas Ryan Aditya Kemplang merupakan makanan nomor tiga yang harus dibawa pulang ketika ke Belitung. Makanan berbahan dasar ikan ini akan lebih nikmat bila dicocol sambal terasi.

3. Kemplang

Oleh-oleh yang satu ini memang sudah terkenal dan wajib dibawa pulang ketika ke Belitung. Makanan berbentuk bundar dan beraroma ikan ini memiliki rasa yang nikmat dan khas.

Kemplang merupakan kerupuk yang terbuat dari ikan tenggiri dan tepung tapioka. Umumnya kemplang di Belitung dimasak dengan cara dipanggang, bukan digoreng.

Rasa gurih kemplang akan semakin terasa nikmat bila disantap dengan sambal belacan khas Bangka Belitung.

Baca juga: Menikmati Makan Bedulang, Tradisi Turun-temurun Khas Belitung

Plecu atau Pletek cumi-cumi menjadi makanan nomor 4 yang harus dibawa pulang wisatawan ketika ke Belitung. Makanan berbahan dasar sagu dan telur cumi ini terasa gurih dan nikmat. Nicholas Ryan Aditya Plecu atau Pletek cumi-cumi menjadi makanan nomor 4 yang harus dibawa pulang wisatawan ketika ke Belitung. Makanan berbahan dasar sagu dan telur cumi ini terasa gurih dan nikmat.

4. Plecu atau pletek cumi-cumi

Mungkin kamu sering menyantap cemilan satu ini, namun jarang yang tahu bahwa makanan ini bernama plecu atau pletek cumi-cumi. Makanan berbahan dasar sagu, dan telur cumi ini merupakan asli Belitung yang dapat kamu bawa pulang juga sebagai oleh-oleh.

Berbentuk kotak dan rasa gurih yang ada ketika digigit, mampu membuatmu ingin terus makan  ketika mencobanya.

Ada juga yang menyebutnya dengan kricu atau keripik cumi. Toko oleh-oleh klapa Belitung menjualnya dengan harga Rp 12.000 per bungkusnya.

Bubuk kopi Kong Djie dijual dengan harga Rp 35.000. Kopi ini sudah ada sejak tahun 1943 dan telah ada di lebih dari 12 cabang di Belitung.Nicholas Ryan Aditya Bubuk kopi Kong Djie dijual dengan harga Rp 35.000. Kopi ini sudah ada sejak tahun 1943 dan telah ada di lebih dari 12 cabang di Belitung.

5. Kopi bubuk

Salah satu kedai kopi terkenal di Belitung adalah Kopi Kong Djie. Ia menjadi patokan warung kopi di seluruh Belitung karena telah ada sejak tahun 1943. Rasa yang khas muncul karena proses pembuatannya yang beda dari kopi lainnya.

Kopi Kong Djie terdiri dari racikan 70 persen robusta Lampung dan 30 persen arabica Jawa. Sebuah perpaduan yang mampu membuatmu melek ketika menyeruput kopinya.

Untuk bubuk kopi Kong Djie, kamu dapat membawa pulang satu bungkusnya Rp 35.000. Tak usah bingung mencari kedai kopi ini, karena di Belitung terdapat lebih dari 12 cabang kopi Kong Djie.

Baca juga: 5 Spot Foto yang Wajib Dikunjungi di Bukit Peramun, Belitung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com