Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rp 10 juta Sudah Bisa Buka Bisnis Kopi, Simak Caranya

Kompas.com - 23/11/2019, 15:16 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

"Itu kita press sendiri ya paling itu harganya Rp 1,5 juta. Ada juga moka pot itu bisa juga pakai espresso. Jadi mau ngopi dengan alat apapun itu bisa. Ada kok alat roasting biasa, alat roasting rumahan yang cuma ditaruh di atas kompor," kata Yudhizt. 

Baca juga: Barista Kopi Mulai Terjun Belajar Teh

Jika ingin membuat kafe kopi dengan alat dan desain kafe mumpuni, modal yang diperlukan sekitar Rp 150-200 juta.

"Tapi kalau untuk dekor juga tergantung lagi konsepnya gimana, kalo coffee shop yang to much dekor ya buat aku enggak deh, karena orang ngopi nyari santainya. Balik lagi ya apa konsepnya," paparnya.

Untuk menentukan harga, target, dan konsep calon pebisnis kopi harus menghitung berapa modal, siapa targetnya, dan bagaimana strategi bisnisnya.

Ia percaya ide yang dekat akan memudahkan seseorang ketika mempelancar bisnisnya.

"Paling gampang, karena dia anak muda bikin sesuai dengan umurnya dia. Contoh nih, aku punya temen dia masih anak baru lulus SMA gitu, dia bikin sesuatu apa yang temen-temennya suka. Jadi enggak usah jauh-jauh berpikir aku harus bikin orang tua yang bisa jajan. Bikin yang relevan dengan dia aja, bikin yang bakalan lebih gampang untuk dia memasarkan," paparnya.

Hal tersebut juga akan dibawa ketika memilih mau menjual kopi yang seperti apa. Kopi yang mudah diterima oleh masyarakat atau kopi yang sesuai dengan karakter pribadi si empunya usaha.

"Balik lagi tergantung marketnya, kalau aku yang umurnya bukan lagi anak sekolahan aku akan suka dengan kopi yang bener-bener single origin yang menarik profile kopinya, yang aku bisa menemukan rasa seperti ini. Cuman yang masih anak-anak muda yang masih seneng gaul-gaul ya dia dikasi flavour-flavour gitu, kopi susu atau yang lain-lain itu bakalan seneng kayak milk shake," kata Yudhizt.

Baca juga: Jangan Salah Pesan di Kedai Kopi, Ini 9 Jenis Minuman Espresso Based

Yudhizt menyebutkan niat seseorang sangat ditentukan dalam menjalani usaha. Jika memiliki passion maka harus update dan mengikuti tren yang ada. Tren apa yang sedang digandrungi oleh konsumen.

"Harus update perkembangannya gimana, oh sekarang yang tren seperti ini. Tidak masalah dan sah-sah saja kalau kita nyontek dengan tempat lain, asal kita tidak nyontek mentah-mentah itu. Kalau misalnya pruduk yang tren ada 'a' kalo gitu bisa bikin yang 'a' tapi nanti jadinya 'b'. Kalau di bar ada namanya istilah twist tapi kalau di otomotif ada yang namanya dimodifikasi," katanya.

Baca juga: 7 Merek Es Kopi Susu Terkenal di Jakarta, Mana Favoritmu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com