Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Leuwi di Bogor, Kolam Alami yang Cocok untuk Wisata Akhir Pekan

Kompas.com - Diperbarui 23/08/2021, 20:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

Leuwi Cepet

Kemudian, jika ingin mengunjungi Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk, pengunjung harus trekking atau menyusuri jalan setapak terlebih dulu selama sekitar 30 menit.

Hutan lebat yang masih asri dan aroma tanah sehabis hujan begitu terasa. Sepanjang perjalanan trekking menuju Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk pengunjung akan disuguhi suasana alam yang indah.

Pengunjung juga harus berhati-hati karena jalan akan terasa licin jika di musim hujan.

Setelah melakukan trekking selama 30 menit, pengunjung akan sampai di Leuwi Cepet dan  menemukan pos tiket masuk Taman Wisata Alam Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk.

Pengunjung harus membayar tiket masuk lagi sebesar Rp 10.000 per orang untuk dapat menikmati wisata alam di leuwi ini.

Tiket ini resmi dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Pemandangan alam khas leuwi  dengan batu-batuan besar di sekelilingnya dan derasnya air sungai Cileungsi rasanya menghilangkan rasa lelah sehabis trekking.

Kedalaman air sungai yang ada di Leuwi Cepet sekitar dua meter dengan panjang leuwi sekitar 15 meter. 

Baca juga: 20 Oleh-Oleh Khas Bogor yang Populer

Jika kamu membawa banyak barang dan bingung hendak taruh di mana, di kawasan ini menyediakan loker penitipan barang di saung.

Jangan khawatir, lokernya terkunci. Kamu bisa meminta kunci kepada penjaga leuwi dan membayar sewa sebesar Rp 3.000 per satu orang.

Kompas.com kemudian mencoba bagaimana rasanya menyelam di leuwi yang terkenal jernih ini.

Namun sayang, karena saat itu musim penghujan baru saja tiba, kejernihan air dan pemandangan indah dalam kolam tidak terlihat.

Hal ini juga dikatakan salah satu pengunjung Leuwi Cepet yang mencoba menyelam, Muhammad Febryansyah.

Pria asal Depok yang akrab disapa Ebi ini mengatakan air kolam kurang jernih karena awal musim hujan.

"Saya tadi nyoba nyelam, capek juga sih karena arusnya di bawah lumayan ngegulung gitu. Kalau musim kemarau ini pasti the best banget pokoknya. Keren,” kata Ebi kepada Kompas.com, Senin (4/11/2019).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com